jpnn.com, JAKARTA - Presidium Alumni 212 memahami inisiatif Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF MUI) bersilaturahmi dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Minggu (25/6).
Ketua Presidium Alumni 212 Ansufri Idrus Sambo mengaku, tidak mempersoalkan pertemuan GNPF MUI dengan Jokowi. Selama pertemuan tersebut diniatkan sebagai pra rekonsiliasi atau pra dialog nasional antara para ulama, aktivis, tokoh-tokoh bangsa dengan pemerintah di bawah pimpinan Jokowi.
BACA JUGA: Kronologis Hingga Akhirnya GNPF-MUI Bisa Bertemu Presiden Jokowi
"Untuk mencari solusi-solusi menyelamatkan bangsa dari kegaduhan-kegaduhan yang terus-menerus bisa berujung pada perpecahan, kerusuhan, konflik horizontal, dan disintegrasi bangsa yang bisa mengancam keutuhan NKRI," kata Sambo saat dikonfirmasi, Rabu (28/6).
Presidium Alumni 212 juga menyambut baik inisiatif pertemuan GNPF MUI dengan Jokowi jika dimaksudkan untuk membebaskan dan menyelamatkan semua ulama, aktivis, dan ormas Islam yang dikriminalisasi rezim penguasa saat ini.
BACA JUGA: GNPF MUI Janji Jadi Barisan Terdepan Kawal Kasus Ulama
"Bukan sekadar menyelamatkan orang tertentu saja," tutur Sambo.
Dia menyatakan, Presidium Alumni 212 juga menyambut baik pertemuan GNPF dengan Jokowi selama dilakukan untuk kepentingan umat Islam.
BACA JUGA: Hayo Ngaku, Siapa Halangi Presiden Jokowi Bertemu GNPF-MUI?
"Bukan untuk kepentingan politik dan ekonomi kelompok tertentu," ungkap Sambo.(gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengamat Sebut Jokowi Kantongi Keuntungan dari Pertemuan dengan GNPF-MUI
Redaktur & Reporter : Gilang Sonar