DONETSK - Beban Borussia Dortmund menghadapi leg kedua babak 16 besar Liga Champions agak ringan. Pasalnya, mereka berhasil menahan seri tuan rumah Shakhtar Donetsk 2-2 (1-1) di Donbass Arena, Kamis (14/2).
Keuntungan dua gol tandang itu akan menjadi modal berharga saat menjamu Shakhtar di Signal Iduna Park (5/3). Dortmund hanya butuh seri di bawah dua gol untuk melaju ke perempat final. Sebaliknya, Shakhtar dituntut harus menang atau seri lebih dari dua gol (3-3, 4-4 dst).
Sebetulnya, Shakhtar sempat dua kali mengungguli tamunya. Namun, dua kali pula Dortmund berhasil menyamakan kedudukan. Mereka lebih dulu unggul pada menit ke-31 lewat Dario Srna. Tapi, Robert Lewandowski membuat skor menjadi 1-1 sepuluh menit kemudian. Douglas Costa membawa Shakhtar unggul 2-1 pada menit ke-68.
Sayang, keunggulan itu tidak bertahan hingga wasit asal Inggris Howard Webb meniup peluit panjang. Pada menit ke-87 bek Dortmund Mats Hummels menyamakan skor dan memaksa fans Shakhtar gagal marayakan kemenangan.
"Inilah episode dalam pertandingan di mana Mats bisa bermain lebih baik, tetapi dia juga menjadi penyama skor," puji Juergen Klopp, pelatih Dortmund, seperti dikutip Reuters.
"Saya senang dengan hasil ini. Kami bisa mengatasi tekanan dalam stadion, tetapi kebobolan dua gol konyol. Saya tidak tahu apakah kami bermain dengan kemampuan terbaik," jelasnya.
Soal peluang di depan gawang lawan, Dortmund lebih baik ketimbang tuan rumah. "Statistik menunjukkan kami melepaskan 18 tembakan dan Shakhtar hanya delapan. Bila kami gagal menang, paling tidak kami mampu mencetak gol. Itu akan menjadi modal bagus di kandang," kata mantan pelatih Mainz itu.
Di sisi lain, Shakhtar kecewa dengan hasil itu. Pelatih Shakhtar Mircea Lucescu menyalahkan panjangnya liburan musim dingin di negaranya sebagai penyebab mereka tidak tampil dalam performa terbaiknya.
"Kami masih belajar bagaimana caranya menjaga keunggulan dan mengakhiri pertandingan. Tim ini punya peluang, tetapi tugas berat masih menunggu pada pertandingan berikutnya karena di kandang lawan," jelas Lucescu. (ham/bas)
Keuntungan dua gol tandang itu akan menjadi modal berharga saat menjamu Shakhtar di Signal Iduna Park (5/3). Dortmund hanya butuh seri di bawah dua gol untuk melaju ke perempat final. Sebaliknya, Shakhtar dituntut harus menang atau seri lebih dari dua gol (3-3, 4-4 dst).
Sebetulnya, Shakhtar sempat dua kali mengungguli tamunya. Namun, dua kali pula Dortmund berhasil menyamakan kedudukan. Mereka lebih dulu unggul pada menit ke-31 lewat Dario Srna. Tapi, Robert Lewandowski membuat skor menjadi 1-1 sepuluh menit kemudian. Douglas Costa membawa Shakhtar unggul 2-1 pada menit ke-68.
Sayang, keunggulan itu tidak bertahan hingga wasit asal Inggris Howard Webb meniup peluit panjang. Pada menit ke-87 bek Dortmund Mats Hummels menyamakan skor dan memaksa fans Shakhtar gagal marayakan kemenangan.
"Inilah episode dalam pertandingan di mana Mats bisa bermain lebih baik, tetapi dia juga menjadi penyama skor," puji Juergen Klopp, pelatih Dortmund, seperti dikutip Reuters.
"Saya senang dengan hasil ini. Kami bisa mengatasi tekanan dalam stadion, tetapi kebobolan dua gol konyol. Saya tidak tahu apakah kami bermain dengan kemampuan terbaik," jelasnya.
Soal peluang di depan gawang lawan, Dortmund lebih baik ketimbang tuan rumah. "Statistik menunjukkan kami melepaskan 18 tembakan dan Shakhtar hanya delapan. Bila kami gagal menang, paling tidak kami mampu mencetak gol. Itu akan menjadi modal bagus di kandang," kata mantan pelatih Mainz itu.
Di sisi lain, Shakhtar kecewa dengan hasil itu. Pelatih Shakhtar Mircea Lucescu menyalahkan panjangnya liburan musim dingin di negaranya sebagai penyebab mereka tidak tampil dalam performa terbaiknya.
"Kami masih belajar bagaimana caranya menjaga keunggulan dan mengakhiri pertandingan. Tim ini punya peluang, tetapi tugas berat masih menunggu pada pertandingan berikutnya karena di kandang lawan," jelas Lucescu. (ham/bas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bintangnya David De Gea
Redaktur : Tim Redaksi