Golden Pictures Garap Film Kolosal Bergenre Action War Sekelas Hollywood

Sabtu, 14 September 2024 – 22:52 WIB
Golden Pictures Survival yang menggarap film '8 Sahabat' menggelar casting pemain di Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI), Bandung, Jawa Barat, Sabtu (14/9). Foto: Dokumentasi Golden Pictures

jpnn.com, BANDUNG - Golden Pictures Survival yang menggarap film '8 Sahabat' menggelar casting pemain di Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI), Bandung, Jawa Barat, Sabtu (14/9).

Ini kali kedua dilakukan casting di kota berbeda setelah sebelumnya dilakukan di Universitas Pertahanan (Unhan), Bogor.

BACA JUGA: Alternativa Film Project inDrive Luncurkan Penghargaan dan Festival Film 2024 di Yogyakarta

Sutradara Jaya Tamalaki menjelaskan film karya anak bangsa ini bakal diproduksi sekelas dengan film action war buatan Hollywood.

"Anak bangsa kita bisa bersaing dengan produksi film di luar. Kita punya banyak sejarah yang bisa diangkat ke layar lebar. Pejuang kemerdekaan kita bertebaran seantero nusantara. Bangsa kita, bangsa yang besar dan harus diakui dunia luar bahwa kita kaya akan seni dan budaya," terang Jaya disela-sela proses casting yang diikuti ratusan peserta di Kampus UKRI.

BACA JUGA: Cerita Amanda Rawles Mimpikan Laura Anna Setelah Syuting Film

Film '8 Sahabat' berlatar belakang kisah perang 10 November 1945 di Surabaya.

Film kolosal bergenre action war dengan ide cerita dari Prabowo Subianto ini memvisualisasikan dan mengisahlan salah satu perang paling berdarah dalam sejarah perjuangan bangsa.

BACA JUGA: Serial From Season 3 Hingga Film Despicable Me 4 Bakal Hadir di CATCHPLAY+

"Lewat film ini kita memantik nasionalisme bangsa," terang Jaya didampingi H.A Bashar (eksekutif produser), dan Anton Firmansyah (produser).

Jaya mengatakan film juga bisa jadikan sebagai pemersatu bangsa.

"Kenapa Amerika yang kalah di Perang Vietnam bisa membuat negaranya terhormat lewat aksi heroik film Rambo? Ini maksud kami, di tengah gempuran budaya luar, generasi muda tetap kita jaga dan pupuk nasionalismenya," jelasnya.

Jaya Tamalaki mengatakan ide lahirnya film ini berawal dari diskusi sampai empat jam bersama presiden terpilih Prabowo Subianto menggagas nilai-nilai kebangsaan yang dapat mengedukasi kepada anak bangsa untuk membangkitkan rasa kecintaannya kepada negara Indonesia.

"Ketika Bapak Parabowo menceritakan kisahnya. Saya pun sangat tertarik mendengarnya. Singkat kisah itu diceritakan. Saya kepada Bapak Parabowo menyampaikan jika cerita tersebut sebaiknya untuk difilmkan harus mengawali dengan cerita perang dunia kedua," ungkapnya.

Menurut Jaya, perang dunia kedua perlu diketahui dalam di film 'Gen 8 Sahabat Cinta Tanah Air' agar diketahui penyebab peristiwa bom atom itu.

"Dari situ bisa diketahui pula bahwa terjadinya perang dunia ke II itu karena adanya kepentingan yang membentuk blok-blok di dunia," ujarnya.

"Jadi kita Indonesia ini jadi korban dari adanya kepentingan blok-blok di dunia. Namun meski begitu kita ini merdeka karena perjuangan secara de facto bukan karena hadiah dari penjajah," imbuhnya

Di tempat yang sama, Eksekutif Produser H.A. Bashar mengaku dirinya akan terus menggaungkan film 'Gen 8 Sahabat Cinta Tanah Air' tersebut dengan mengawali proses casting.

"Lewat casting yang kami gelar ini. Alhamdulillah antusiasme mahasiswa di dua kampus yakni Unhan dan UKRI sangat menyambut baik. Pasalnya, mereka pelajar itu juga mengaku bahwa casting yang dilakukan membuat dirinya terharu dan betul-betul mencintai negeri Indonesia yang memiliki perjuangan yang cukup luar biasa dalam meraih kemerdekaan secara de facto," ujarnya.

Salah satu peserta casting, Sinta sangat antusias mengikuti kegiatan yang dilaksanakan Golden Picture Survival bekerja sama UKRI.

"Semoga terpilih dan bisa menjadi bagian dari film ini. Sangat respek dengan kisah perjuangan dan sejarah bangsa ini biar generasi muda punya benteng menakar budaya-budaya luar dengan semangat nasionalisme anak muda," tandas mahasiswi semester V UKRI ini. (mar1/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler