jpnn.com - JAKARTA - Partai Golkar punya cara tersendiri untuk menggaet simpati masyarakat dalam masa kampanye nasional partai Golkar 16 Maret-5 April 2014. Partai berlambang pohon beringin ini akan mengajak masyarakat mengingat kembali enaknya hidup saat Partai Golkar berkuasa bersama Presiden Soeharto.
Namun, Ketua Badan Koordinasi Pemenangan Pemilu DPP Golkar, Idrus Marham menegaskan upaya ini bukan berarti menghidupkan kembali era orde baru, tapi lebih melihat pada keberhasilan Partai Golkar mengelola negara dan sumber daya alamnya. Itu akan jadi modal kampanye partai pimpinan Aburizal Bakrie.
BACA JUGA: Golkar Kampanye Tanpa Artis Ibukota
"Tokoh-tokoh Golkar akan mengelaborasi pengalaman mereka selama ini, prestasi partai Golkar selama ini, masa orde baru. Misalnya istilah "Enak Zamanku tho", ini coba kita munculkan, apakah kita kembali ke orde baru? Jawabannya tidak," kata Sekjen DPP Golkar itu, Jumat (14/3).
Dikatakan, yang ingin dikedepankan partainya dari era orde baru adalah keberhasil partainya mengelola negara ketika itu, baik dalam konteks berbangsa bernegara, memenuhi kebutuhan masyarakat, pembangunan hingga ketahanan pangan.
BACA JUGA: Keputusan Usung Jokowi Jadi Kado Terindah dari Megawati
"Kami berpandangan, cara-cara mengelola bangsa yang ingin kita munculkan kembali. Nah dari ide pembangunan yang muncul, demokratisasi, dulu kita swasembada beras, sekarang impornya luar biasa. Lalu istimewanya apa?," ujar Idrus.
Untuk kampanye Pemilihan Legislatif nanti, Partai Golkar menyediakan anggaran sekitar Rp 150 miliar. Dana ini satu kesatuan dengan dana para caleg Golkar secara nasional. Nah, penggunaannya paling banyak untuk pergerakan lapangan, terutama kegiatan kerakyatan.
BACA JUGA: Anas Sebut Pemilu 2014 Bukan Musimnya Partai Demokrat
"Setiap parpol punya strategi, kita tidak pikirkan itu, kita bagaimana dekat dengan rakyat, PG hanya berfikir apa yang harus dilakukan untuk meyakinkan rakyat agar mayoritas masyarakat memilih PG," tandasnya. (fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pastikan Kasus Aceh tak Terkait Teror Pemilu
Redaktur : Tim Redaksi