Golkar Prioritaskan Caleg Muda-Perempuan

Rapimnas Bakal Evaluasi Pencalegan

Senin, 29 Oktober 2012 – 06:06 WIB
JAKARTA - Sorotan publik atas kualitas anggota DPR periode 2009"2014 menjadi bahan evaluasi Rapimnas IV Partai Golkar. Dalam forum tahunan yang dimulai hari ini (29/10) itu, Golkar mengagendakan evaluasi sistem dan prosedur rekrutmen calon legislatif (caleg) untuk Pemilu 2014.
 
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Panitia OC Rapimnas IV Partai Golkar Samsul Bahri di Hotel Borobudur, Jakarta, Minggu (28/10). Menurut dia, evaluasi itu merupakan salah satu agenda utama Golkar. "Kami akan menentukan kebijakan partai soal kriteria caleg," ujarnya.
 
Pria yang juga Wasekjen DPP Partai Golkar tersebut menyatakan, Golkar ingin memperbarui sistem perekrutan caleg. Jika caleg Pemilu 2009 direkrut dengan sistem penjaringan, kali ini ada mekanisme tambahan. "Dulu tidak ada survei, kali ini kami melakukan survei pencalegan," paparnya.

Perubahan komposisi caleg juga dilakukan dalam nomor urut di setiap daerah pemilihan. Menurut dia, Partai Golkar kali ini akan memberikan kesempatan kepada 30 persen caleg perempuan dan 30 persen caleg muda untuk masuk dalam nomor urut yang ideal. "Kami ingin memprioritaskan caleg perempuan dan muda," tuturnya.

Caleg senior, kata Samsul, tetap mendapatkan posisi ideal dalam penentuan nomor urut setiap dapil. Bedanya, caleg atau kader senior berada dalam posisi mendukung generasi muda.

"Juklak (petunjuk pelaksanaan) yang kami susun adalah regenerasi, namun tetap proporsional. Tujuannya, ada kesinambungan antargenerasi," tegasnya.

Dalam hal caleg yang diusung, kata Samsul, kader yang memiliki kualifikasi akan direkrut. Kompetensi, popularitas, dan elektabilitas menjadi pertimbangan utama.

Samsul menyatakan, kebijakan evaluasi pencalegan itu murni sebagai langkah regenerasi, tidak terkait desakan dari kaum muda Golkar sebelumnya. "Di Partai Golkar memang terjadi dinamika. Selalu seperti itu. Ini mekanisme yang sehat," tuturnya.

Ketua SC Rapimnas IV Partai Golkar Ahmadi Noor Supit menambahkan, yang diprioritaskan untuk menjadi caleg adalah siapa pun yang pernah mengikuti orientasi fungsionaris yang diadakan Golkar secara internal. Saat ini terkumpul sekitar 1.800 fungsionaris yang pernah mengikuti orientasi.

Golkar membutuhkan setidaknya 2.200 fungsionaris untuk pencalegan di seluruh dapil di seluruh tingkatan. "Orientasi masih akan dilakukan pada November dan Januari mendatang," jelas Ahmadi.

Sekjen DPP Partai Golkar Idrus Marham menambahkan, evaluasi itu juga terkait dengan sorotan publik atas kinerja DPR. Berangkat dari hal itu, Golkar ingin memperbaikinya. "Kader yang kami munculkan diharapkan tidak hanya populer, tetapi juga punya kompetensi dan kualitas," ucapnya.

Idrus menyatakan, dalam evaluasi tersebut, dipastikan terjadi penyegaran fungsionaris pusat. Itu bagian dari proses kaderisasi. Fungsionaris yang ada mendapat tugas ke daerah untuk sosialisasi diri.

"Nanti kami menentukan penetapan dapilnya. Lalu, ada catatan-catatan dari bawah. Secara sungguh-sungguh, itu diperhatikan DPP untuk mengambil keputusan," katanya.

Samsul menambahkan, selain evaluasi mekanisme dan prosedur rekrutmen caleg, Rapimnas IV Partai Golkar mempersiapkan penetapan rencana strategis (renstra) untuk pemenangan pemilu. "Renstra itu bakal menjadi acuan untuk menentukan langkah ke depan dalam pemenangan pileg dan pilpres," jelasnya. (bay/c8/agm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Lolos Verifikasi, Partai Binaan Tommy Soeharto Curigai KPU

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler