Golkar Siap Beri Tiket ke Gus Irawan

Selasa, 24 April 2012 – 06:52 WIB

JAKARTA - Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar (DPP PG) menghargai langkah Gus Irawan yang dikabarkan mulai melakukan penggalangan dukungan berupa pengumpulan Kartu Tanda Penduduk (KTP) untuk maju sebagai cagub Sumut, lewat jalur perseorangan atau independen. Wakil Sekjen DPP PG, Leo Nababan, mengatakan, jika Dirut Bank Sumut benar telah melakukan langkah itu, PG menghargainya sebagai sebuah pilihan politik.

Namun, dari pernyataan Leo terlihat ada sinyal kuat bahwa Gus Irawan punya peluang besar untuk diusung Golkar. Leo memastikan, Gus Irawan termasuk salah satu kandidat yang namanya sedang disurvei Golkar.

Alasan Leo, Gus Irawan punya kedekatan dengan Golkar. "Keluarga besar Bomer Pasaribu adalah keluarga besar Partai Golkar," tegas Leo Nababan kepada JPNN. Sepert diketahui, Bomer Pasaribu merupakan tokoh senior Partai Golkar. Bupati Tapsel Syahrul Pasaribu juga politisi kawakan di partai beringin rindang itu.

Leo juga memastikan, jika dari hasil survei Gus Irawan mendapat skor yang tinggi, maka Golkar akan mengusungnya sebagai cagub. "Kalau dari hasil survei tinggi, kita akan tawarkan Golkar untuk menjadi perahu beliau," kata Leo.

Terkait nama-nama kandidat yang disurvei Golkar, Leo mengatakan, sebagian nama itu juga masuk dalam daftar 25 nama yang disurvei Partai Demokrat. Sebelumnya, Waketum DPP Partai Demokrat, Jhonny Allen Marbun, menyebutkan, diantara 25 nama yang disurvei Demokrat adalah Sutan Bathoegana,HT Milwan, Gus Irawan, Chairuman Harahap, T Erry Nuradi (bupati Serdangbedagai), Amri Tambunan (bupati Deliserdang), Hasbullah Hadi, AY Nasution (mantan Pangkostrad), Tritamtomo (mantan Pangdam I BB/anggota DPR F-PDIP), RE Nainggolan (mantan Sekdaprov Sumut), Bintatar Hutabarat (PLN), Parlindungan Purba (DPD), Rahmat Shah (DPD), Abdillah, dan sejumlah nama lainnya.

Mengenai Parlindungan Purba, dalam beberapa kali kesempatan kepada koran ini, anggota DPD asal Sumut itu menegaskan tidak akan ikut maju sebagai cagub maupun cawagub Sumut di pemilukada 2013. "Sebagai anggota DPD, masih banyak hal yang harus saya perjuangkan. Harus saya tuntaskan," ujar Parlin.

Leo mengatakan, tidak masalah nama-nama yang disurvei Golkar sebagian sama dengan yang disurvei Demokrat. "Yang pasti, kita tak tergantung partai lain. Siapa yang terbaik menurut survei, akan kita pilih," kata Leo. Golkar akan melakukan dua kali survei untuk melihat siapa yang paling layak dimajukan sebagai cagub.

Bagaimana jika hasil tertinggi survei Demokrat dan Golkar ditempati nama yang sama dan kedua partai sama-sama ingin mengusung nama tersebut? Leo mengatakan, jika yang tertinggi ditempati kader Golkar, otomatis akan diusung nama itu. Begitu pun, jika kader Golkar kalah tipis berdasar survei, tetap kader Golkar itu yang akan diusung. Dengan catatan, tingkat popularitasnya akan digenjot di hari-hari terakhir.

Leo memberi contoh, jika hasil survei peringkat pertama non kader mendapat skor 30, sedang kader mendapat skor 28, maka tetap kader sendiri yang diusung. Namun, jika non kader skor 40 sedang kader 10, maka, "Kita tahu diri." (sam/jpnn)   
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pastikan Pencapresan Hatta Tersosialisasi Hingga Pedesaan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler