jpnn.com, JAKARTA - Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar (PG) Sarmuji menilai pertemuan Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto dan politikus Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Puan Maharani hanya silaturahmi politik biasa saja.
Selain silaturahmi politik biasa, ujar Sarmuji, pertemuan itu juga untuk mencairkan kebekuan antara PDI Perjuangan dan Partai Gerindra saja.
BACA JUGA: Dijenguk Jokowi - JK, Pak SBY Akui Kecapaian
Karena itu, anggota Komisi XI DPR itu tidak yakin pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan koalisi Partai Gerindra dan PDI Perjuangan serta Prabowo menjadi calon wakil presiden (cawapres) Jokowi.
“PDI Perjuangan rasanya akan tetap ke Pak Jokowi, dan Prabowo akan tetap mencalonkan diri menjadi calon presiden (capres),” kata Sarmuji di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (19/7).
BACA JUGA: Adem Lihat Pak SBY dan Prabowo Bersama dalam Suka dan Duka
Dia tidak ingin berdoa yang buruk bagi koalisi penantang Jokowi yang sampai saat ini belum terbentuk.
Hanya saja, Sarmuji menilai bahwa penantang Jokowi tengah mengalami kesulitan mengonsolidasikan diri, terlebih dalam urusan penentuan cawapres.
BACA JUGA: 5 Foto Pak SBY di Rumah Sakit, Ada Jokowi dan Prabowo
“Itu faktor krusial karena semua partai menginginkan (posisi) wapres),” ujarnya.
Sarmuji menambahkan, pengikat koalisi Jokowi bukan soal cawapres. Tapi, pengikatnya adalah visi misi yang sudah diimplementasikan Jokowi. Dia menyatakan, semua anggota koalisi takin bahwa visi misi itu benar dan sudah terlaksana sehingga jabatan cawapres itu bisa dirundingkan dengan baik.
Karena itu, Sarmuji masih yakin bahwa Jokowi akan menunjuk Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menjadi cawapres.
“Tapi, kami masih yakin Pak Jokowi akan pilih Pak Airlangga,” ungkapnya.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Simak Arahan Jokowi untuk RAPBN di Tahun Politik 2019
Redaktur & Reporter : Boy