“Pendonor darah jenis AB di Tasikmalaya masih langka, itu terlihat dari 250 pendonor sukarela. Hanya ada 20 orang yang memiliki darah AB,” ujar Ketua Yayasan Setara Tasikmalaya Baihaqi Umar, Minggu (27/1).
Ia menjelaskan, kelangkaan golong darah AB ini disebabkan faktor kuranganya minat masyarakat dalam mendonorkan darah AB. Sehingga ketika ada masyarakat yang membutuhkan darah AB banyak yang mengalami kesulitan. ”Mudah-mudahan kedepan masyarakat lebih menyadari arti penting mendonorkan darah, tidak ahnya untuk darah AB melainkan semua darah demi membantu sesama,” ungkapnya.
Untuk itu, kata Bayhaqi agar kebutuhan darah di tasikmalayabisa terpenuhi. Pihaknya terus melakukan sosialisasi dengan mengirimkan surat kepada seluruh OPD dan kecamatan agar menambah kapasitas pendonor darah On call. ”Kita harapkan dengan dijadikannya Wali Kota Tasikmalaya Drs H Budi Budiman sebagai ikon pendonor darah Kota Tasikmalaya. Bisa lebih menggugah warga untuk selelau bersedia menyumbangkan darah,” ujarnya.
Bayhaqi menegaskan, untuk tahun 2013 pihaknya 500 relawan pendonor darah on call. Yang kini masih berjumlah sebanyak 250 orang relawan yang bereasal dari kalangan PNS pemkot tasikmalaya. ”Target tersebut didorong oleh melonjaknya kebutuhan darah secara kasat mata. Pihaknya melihat saat ini, pasien yang cuci darah makin waktu makin bertambah. Selain itu penderita thalasemia makin dewasa makin bertambah kebutuhan darah,” tuturnya.
Selain itu, kata Bayhaqi, agar mendorong para PNS di Kota Tasikmalaya untuk mendonorkan darahnya ingin menjadikan PNS sebagai ikon donor darah atau PNS sebagai trademark pendonor. “Kalau pada instansi TNI dan Polri sudah jadi kewajiban mereka untuk donor darah karena kartu donor dibutuhkan untuk mutasi. Kami ingin coba apa pemkot Tasik juga bersedia untuk membantu rakyatnya,” tuturnya.
Saat ini, jumlah PNS Kota Tasikmalaya sebanyak 12.000, jika sebagian besar melakukan donor darah, bukan tidak mungkin Kota Tasikmalaya bakal jadi lumbung darah. Hal itu pun didukung oleh Walikota Budi Budiman. “Target kami 2015 jadi Kota Lumbung Darah Jawa Barat, dan tahun 2013 ini jadi Kota Donor Darah sesuai misi yayasan SETARA,” tandasnya.(kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Risiko Perempuan Perokok Terus Memburuk Dibanding Era 1960-an
Redaktur : Tim Redaksi