Gondrong Gunarto & Kemendikbudristek Kembali Gelar Konser Slendhang Biru Tak Pernah Usai

Kamis, 20 Juni 2024 – 19:37 WIB
Kemendikbudristek terus berupaya melestarikan dan mengembangkan karya-karya agung gending karawitan Jawa di masyarakat yang lebih luas dan lintas generasi. Foto: dok Kemendikbudristek

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus berupaya melestarikan dan mengembangkan karya-karya agung gending karawitan Jawa di masyarakat yang lebih luas dan lintas generasi.

Salah satunya dilakukan melalui Direktorat Perfilman, Musik, dan Media bersama Gondrong Gunarto yang kembali menggelar konser Slendhang Biru Tak Pernah Usai di Museum dan Galeri SBY-Ani, Pacitan, Jawa Timur, pada Kamis (20/6).

BACA JUGA: Cristian Gonzales Hingga Radja Meriahkan Konser Road To Kilau Raya Laga Eropa

Direktur Perfilman, Musik, dan Media, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek, Ahmad Mahendra mengatakan konser ini menjadi wadah yang sangat baik dalam menarasikan kembali karya-karya seniman terdahulu, salah satunya karya Ki Nartosabdo.

Menurut Mahendra, karya gending Ki Nartosabdo yang diaransemen ulang oleh Gondrong Gunarto dalam konser Slendhang Biru Tak Pernah Usai menjadi bukti bahwa generasi masa kini terus mengembangkan karya seniman terdahulu. 

BACA JUGA: Catat, Ini Jadwal Konser Isyana Sarasvati dan Kisaran Harga Tiketnya

"Ekosistem yang sudah berjalan positif ini harus terus didukung oleh seluruh kalangan, baik itu oleh pemerintah (Kemendikbudristek), pelaku seni dan budaya, serta masyarakat luas,” ujar Mahendra.

Mahendra menambahkan konser kali ini juga cukup istimewa karena digelar di Pacitan, Jawa Timur. 

Menurutnya, Pacitan memilki kekayaan budaya yang khas dari daerah-daerah lainnya di Indonesia.

“Terasa sangat spesial konser ini digelar di Pacitan, yakni tempat tumbuh dan berkembangnya kebudayaan dan seni pertunjukan rakyat. Pacitan adalah kawasan budaya yang khas. Ekspresi-ekspresi seni yang ada di Pacitan selaras dengan gending yang diciptakan oleh Ki Nartosabdo,” ucap Mahendra.

Komposer Gondrong Gunarto mengatakan bahwa pertunjukan ini diselenggarakan sebagai penghormatan Ki Nartosabdo serta mendekatkan gending-gending karawitan pada pendengar generasi muda. 

Gondrong Gunarto menambahkan bahwa gaya kerakyatan gending-gending Ki Nartosabdo yang membumi sampai ke akar rumput menjadikan konser ini mudah dinikmati oleh masyarakat Pacitan dan sekitarnya.

“Konser ini sebagai penghormatan atas dedikasi dan jasa besar Ki Nartosabdo dalam mempopulerkan kesenian tradisi gending karawitan khas Jawa, selain itu juga sebagai sarana menjaga serta mendekatkan seni budaya tradisi kepada generasi muda,” ucap Gunarto.

Perlu diketahui, konser yang digelar secara gratis ini berkolaborasi dengan sejumlah musisi tanah air untuk bersama melakukan penghormatan terhadap Ki Nartosabdo, antara lain Dimas Arie Perdana alias Selagood dan Fanny Soegiharto.

Konser ini merupakan penyelenggaraan yang kedua, setelah sebelumnya di tahun 2023 Gondrong Gunaro juga sukses menggelar Slendhang Bitu Tak Pernah Usai di Benteng Pendhem Van Den Bosch, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.(mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler