jpnn.com, JAKARTA - Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenandi mengaku perusahaan tersebut memiliki pemikiran fundamental bisnis yang kuat untuk terus berkembang di Indonesia.
Neneng melihat belakangan ini sedang tren startup teknologi yang mulai mencari profit atau laba dengan melakukan strategi bakar uang. Namun, Grab tidak melakukan itu.
BACA JUGA: 60 Persen Pelanggan Grab Ternyata Wanita
Hal seperti itu pernah dilakukan startup global Uber dan WeWork yang gagal melakukan IPO di bursa Amerika karena valuasinya anjlok.
"Fundamental Grab kuat dan semakin kuat. Kami adalah platform nomor satu di kawasan Asia Tenggara. Investor Grab juga sangat yakin dengan fundamental kami," beber Neneng pada saat menjadi pembicara di Workshop BizX 2019 di Action Coach di Hotel Le Meridien, Jakarta, Kamis (5/12).
BACA JUGA: GoJek Dijegal, Grab Melenggang
Neneng menjelaskan, Grab tidak memiliki strategi bakar uang yang identik dilakukan startup demi mengakusisi pelanggan atau pengguna sebanyak-banyaknya.
"Mungkin hanya orang dalam yang tahu startup bakar uang atau tidak," sambungnya.
BACA JUGA: Malu Banget Tepergok Berzina, Pasangan Ini Kena Hukum Cambuk 100 Kali
Terkait kerja sama dengan OVO, kata Neneng, Grab sudah menjalin kemitraan bersama sejak tahun lalu, sehingga sejatinya Grab sudah masuk ke layanan payment di Indonesia.
"OVO menjadi payment mobile Grab," jelasnya.
Di tempat yang sama, Managing Partner & Executive Coach ActionCOACH Prijono Nugroho mengatakan, workshop kali ini merupakan yang ketiga kalinya digelar sepanjang tahun 2019.
Workshop ini juga memicu para peserta untuk mengeksplorasi ide-ide baru serta strategi terbaik dalam merencanakan pengembangan masing-masing individu dalam sebuah tim agar bisa mendorong mereka untuk memiliki keuntungan yang lebih luas dalam berbisnis.
"Bersama dengan dengan tokoh yang telah berhasil membawa bisnis mereka menuju kesuksesan, pada kesempatan ini para peserta akan mendapatkan bimbingan tentang bagaimana menciptakan bisnis yang sukses dengan berfokus pada antusias tim agar tim dapat berpikir mandiri," pungkasnya. (mg9/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian