Grace Natalie: PSI Adalah Pengganggu Tidur Partai Politik Lama

Selasa, 12 Maret 2019 – 07:20 WIB
Ketum PSI Grace Natalie berpidato di Festival 11 Medan, Senin (11/3). Foto: Ist

jpnn.com, MEDAN - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie, menyatakan partainya adalah pengganggu kenyamanan partai-partai lama.

PSI, ujarnya, ingin menggebrak kebiasaan lama yang dilakukan parpol senior selama ini.

BACA JUGA: PSI Sentil Golkar dan PDIP soal Komitmen Menjaga Toleransi

“PSI akan menjadi pengganggu kenyamanan partai-partai lama. Kita akan mengganggu tidur siang panjang para politikus yang hanya bekerja lima tahun sekali!” kata Grace dalam pidato politik berjudul “Beda Kami – PSI – dengan Partai Lain” di Festival 11 di Medan, Sumatra Utara.

BACA JUGA : Grace Natalie: Buat Apa Partai Baru tapi Gaya Lama

BACA JUGA: Pesan Ketum PSI kepada Politikus Zaman Old: Sudah Cukup!!!

Seruan tersebut disampaikan Grace lantaran PSI melihat bahwa partai politik lama gagal memerangi korupsi dan enggan bersikap pada isu-isu sensitif.

“Bertahun-tahun, kami dan jutaan orang Indonesia lain, berharap partai politik menjadi lebih baik. Penantian yang tidak pernah terjadi. Negeri yang korup, dengan persoalan intoleransi yang akut, bukanlah sebuah tempat masa depan yang kami bayangkan,” kata Grace.

BACA JUGA: PSI Tak Rela Indonesia Medioker karena Korupsi

BACA JUGA : Grace Natalie: Indonesia Darurat Intoleransi

Faktanya, menurut catatan akhir 2018 Indonesia Corruption Watch (ICW), kasus korupsi yang merugikan negara hingga Rp 2,3 triliun itu menjadi kasus terbesar yang diungkap KPK pada 2018.

Kasus ini juga menyeret sejumlah politikus, termasuk bekas Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Setya Novanto.

BACA JUGA : Sindir Grace Natalie, Oso: Jangan Ajari Bebek Berenang

Selain itu, SETARA Institute mencatat pelanggaran atau kekerasan kebebasan beragama dan berkeyakinan di Indonesia pada 2018 naik dibandingkan dengan tahun lalu.

BACA JUGA : Demokrat Anggap Pidato Grace Natalie PSI Tamparan Bagi Jokowi

 

SETARA mencatat hingga Juni 2018 ada 109 intoleransi dalam kebebasan beragama dan berkeyakinan.

“Kami dan generasi di bawah kami tidak ingin hidup di negeri di mana uang pajak dicuri secara sistematis, di mana orang tak bisa menjalankan ibadah dengan tenang, negeri di mana orang bisa seenaknya menyebarkan kebencian SARA secara terbuka. Tidak, bukan seperti itu masa depan yang kami bayangkan!” ucap Grace.

BACA JUGA : Ini Pidato Keras Grace Natalie soal Intoleransi Beragama

Kali ini, Festival 11 digelar di Medan International Convention Center. Sekitar 2.000 kader PSI hadir, juga para simpatisan.

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Grace PSI Sebut Kasus Meiliana Lonceng Darurat Intoleransi


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler