Gratiskan Enam Juta Ponsel, Pemerintah India Dikecam

Selasa, 14 Agustus 2012 – 12:15 WIB
NEWDELHI -- Rencana pembagian Enam Juta ponsel secara gratis oleh pemerintahan Perdana Menteri India Manmohan Singh dikecam. Pasalnya kebijakan semacam ini hanya berniat untuk menaikkan popularitas pemerintah untuk mendulang suara.

Dijelaskan, sebelumnya pemerintah berencana menyediakan ponsel dan menggratiskannya bagi 6 juta keluarga yang masuk dalam kategori miskin. Rencana ini meliputi tak hanya mendistribusikan ponsel secara cuma-cuma, tetapi juga memberikan layanan 200 menit melakukan panggilan lokal tanpa bayar.

Meski belum diumumkan secara resmi namun sejumlah media setempat memperkirakan pengumuman segera disampaikan ke publik pada 15 Agustus 2012 besok. Sekitar 30 persen penduduk India di bawah garis kemiskinan dan tidak memiliki sarana komunikasi bakal menikmati rencana tersebut.

Adapun pendanaan, 50 persennya berasal dari perusahaan mobile yang mendukung layanan pemerintah ini. Termasuk didukung United Progressive Alliance (UPA), partai politik mayoritas yang memimpin pemerintahan India.

Menurut laman Dailytech, selain meningkatkan sarana komunikasi rakyat, UPA sepertinya berupaya merangkul warga dalam pemilihan umum 2014. Dimana, para pemilik ponsel ini nantinya akan menerima panggilan telepon serta SMS mengenai bagaimana memilih suara untuk partai tersebut.

Sejumlah pihak menentang rencana ini termasuk Kementerian Keuangan India, dengan alasan dana pemerintah tidak bisa memenuhinya. Disisi lain, pemerintah seharusnya lebih fokus pada isu lain menyangkut sumber daya manusia.

India juga baru saja meluncurkan satu prakarsa yang menyediakan layanan internet kepada masyarakat pedesaan. Ini akan menghubungkan panchayat, pemerintah di tingkat desa atau kota kecil di India di seluruh negeri. Agak mirip dengan "program inisiatif baru" yang pernah dilakukan Amerika untuk membawa Internet kepada mereka yang tidak mampu membelinya. (Esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pasca Gempa, Iran Tolak Bantuan Amerika

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler