jpnn.com - Tim voli putri Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia memupus harapan Jakarta BIN untuk tampil di partai final Proliga 2023.
Di hadapan 2500 penonton yang datang ke Sritex Arena, Solo, Sabtu (11/3/2023), Gresik Petrokimia menghajar Jakarta BIN dengan skor 3-1 (25-23, 21-25, 25-17, 25-17).
BACA JUGA: Jakarta LavAni Maju ke Grand Final Proliga 2023, Syarief Hasan: Mental yang Kuat
Pada laga ini, Gresik Petrokimia hanya bermain dengan satu pemain asingnya seusai Julieta Lazcano diistirahatkan.
Meski tanpa pevoli asal Argentina itu, Gresik Petrokimia tetap tampil garang dan mengalahkan Jakarta BIN dalam tempo 2 jam 7 menit.
BACA JUGA: Jakarta Pertamina Fastron Perlahan Stabil di Babak Final Four Proliga 2023
Pemain asing Gresik Petrokimia, Bohdana Anisova (Ukraina) menjadi bintang dengan raihan 27 angka.
Selain Anisova, Hany Budiarti juga tampil gemilang seusai menambahkan 25 poin.
BACA JUGA: Gebuk Jakarta BIN, Jakarta Pertamina Buka Peluang Lawan Bandung bjb di Final Proliga 2023
Kapten tim Gresik Petrokimia, Mediol Stiovanny Yoku menutup perolehan angka dengan 14 poin.
Pelatih Gresik Petrokimia, Ayub Hidayat mengaku senang dengan hasil yang diraih anak asuhnya.
Kemenangan ini meningkatkan kepercayaan diri Gresik Petrokimia seusai bermain kurang stabil sepanjang final four Proliga 2023.
"Alhamdulillah kami bisa meraih kemenangan di laga ini. Dari awal sudah saya sampaikan kepada anak-anak untuk bermain lepas dan tidak terbebani dengan hasil laga sebelumnya," ungkap Ayub.
Senada dengan Ayub, kapten tim Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia Mediol Stiovanny Yoku memberikan apresiasi buat rekan-rekannya.
Para pengawa Gresik Petrokimia tampil lepas meski sempat kalah di gim kedua.
"Kami sempat kesulitan di gim kedua karena serangan kami bisa terbaca lawan. Beruntung, kami bisa enjoy dengan mengurangi kesalahan yang tidak perlu," tambah Mediol.
Dengan hasil ini, Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia naik ke posisi ketiga dengan raihan delapan poin, hasil dua kemenangan di enam laga.
Adapun untuk Jakarta BIN, kekalahan dari tim asal kota Pudak itu membuat Ratri Wulandari cum suis turun ke posisi keempat klasemen akhir final four.
Tim asuhan Octavian itu harus rela turun peringkat karena hanya mengumpulkan enam angka, hasil dari dua kali menang.(proliga/mcr16/jpnn)
Redaktur : Dhiya Muhammad El-Labib
Reporter : Muhammad Naufal