GTT Tuntut Gaji Sesuai UMK

Selasa, 08 Oktober 2013 – 07:29 WIB

WANAREJA - Setelah guru berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang tergabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) menggelar aksi keprihatinan akhir pekan lalu, Senin (7/10) kemarin, giliran guru bakti menggelar aksi serupa. Aksi yang dikoordinir Forum Komunikasi Guru Tidak Tetap (FKGTT) juga menuntut agar pemerintah memberikan tunjangan yang layak.
    
Aksi kemarin digelar oleh FKGTT Kecamatan Wanareja di alun-alun Wanareja. Dimulai dengan pembubuhan tanda tangan 100 peserta aksi di atas kain putih sebagai bentuk dukungan. Peserta aksi sekitar pukul 09.00 langsung melakukan doa bersama dan tanpa adanya orasi.
    
Atribut yang dibawa selain spanduk yakni kertas berukuran besar bertuliskan "Gaji Kami Hanya Rp 100 Ribu".
    
Koordinator aksi, Herwanto menjelaskan, aksi diadakan sebagai langkah riil dari FKGTT untuk memperjuangkan nasib seluruh anggotanya. Herwanto menilai, FKGTT bahkan dikebiri oleh Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 48 Tahun 2005 dan PP Nomor 56 Tahun 2012. "PP 48 dan PP 56 membunuh legalitas GTT," katanya kepada Radarmas.
    
Adanya PP tersebut membuat perhatian dari pemerintah baik pusat maupun daerah sangat minim. Salah satunya, kesempatan untuk mengikuti program sertifikasi yang hanya diberikan kepada guru honorer di sekolah swasta.
    
Untuk itu, pihaknya memperjuangkan agar GTT dan PTT bisa mendapatkan tunjangan dari pemerintah yang nilainya setara dengan Upah Minimum Kabupaten (UMK). "Cilacap itu kabupaten terkaya, tapi tunjangan GTT dan PTT sangat minim. Kami sangat konsisten untuk ikut mencerdaskan anak bangsa," katanya.
    
Aksi kemarin diakhiri dengan doa bersama. Seluruh tandan tangan yang telah terkumpul akan dibawa ke Kabupaten Cilacap bersamaan dengan aksi serupa. Rencananya, pengurus FKGTT Kabupaten Cilacap akan melakukan aksi di alun-alun dengan mengerahkan massa dalam jumlah besar. "Besok (hari ini, red) akan ada aksi di alun-alun. Tanda tangan ini akan kami bawa ke sana," ujarnya.
    
Aksi kemarin berlangsung lancar dan tertib karena tidak ada orasi sama sekali. Perwakilan pengurus PGRI Cabang Wanareja memberikan pujian atas aksi yang berjalan aman. Gerakan FKGTT juga sama dengan program PGRI yang menginginkan adanya perbaikan nasib guru honorer. (har/sus)

BACA JUGA: Unas SD Tetap Ditiadakan

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sekolah Luluskan Siswanya 100 Persen, Dianggap Bahaya


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler