Guardiola jadi Faktor Utama Schweinsteiger Pindah ke MU

Minggu, 12 Juli 2015 – 12:06 WIB
Bastian Schweinsteiger. Foto: AFP

jpnn.com - MUNICH - Kapten timnas Jerman, Bastian Schweinsteiger tinggal menyelesaikan tahapan tes medis di Manchester United, untuk meresmikan kepindahannya dari Bayern Muenchen.

Hengkangnya Schweinsteiger, sebelumnya sudah banyak yang memprediksi, termasuk kolumnis Sky Deutschland, Uli Koehler. "Bayern selalu mengatakan Bastian bisa memutuskan sendiri, apakah ia ingin pindah ke Inggris atau tidak. Dan saya dapat memberitahu Anda, Manchester United dan Liga Premier bisa bangga untuk mendapatkan karakter tersebut dan pemain seperti itu," katanya di Sky Sports, Sabtu (11/7).

BACA JUGA: Alasan Aneh Di Balik Nomor Punggung Baru Cech di Arsenal

Sesungguhnya, hijrahnya Schweinsteiger membuat penggemar fanatik Bayern marah. Pelatih tim Pep Guardiola dan dewan klub menjadi sasaran kemarahan fans di media sosial. 

"Bastian Schweinsteiger adalah pahlawan di sini (Muenchen), dia adalah ikon. Dia adalah kapten tim nasional Jerman. Ia bermain 500 pertandingan untuk Bayern. Anda dapat membandingkannya dengan Frank Lampard, Steven Gerrard, John Terry - yang adalah jenis karakter yang kini meninggalkan Munich. Jadi para fans sangat menyesal," imbuh Koehler.

BACA JUGA: Satu Grand Slam Lagi, Williams Bakal Menyamai Torehan Steffi Graf

Namun Koehler mengakui, hubungan pelatih MU Louis Van Gaal dengan Schweinsteiger memang dekat. "Itu juga menjadi faktor kunci, Louis Van Gaal menginginkan dia. Ketika Van Gaal berada di Munich, ia mengatur posisi Schweinsteiger di lini tengah sebagai bek. Sebelum ia lebih menyerang. Ia menjadi kelas dunia di bawah Van Gaal. Dia dan Van Gaal benar-benar dekat. Mereka saling percaya. Nah, kepercayaan itu tidak dia dapatkan saat bersama Pep Guardiola. Sistem Guardiola selalu memaksa dia lebih ke dalam perlu sprint ke belakang," beber Koehler.

Schweinsteiger bukan tipe pemain sprinter. Namun dalam sistem Guardiola, semua pemain di posisi apapun harus bsa sprint di dalam permainan. 

BACA JUGA: Start dari Posisi Keenam, Ini Strategi Rossi di Jerman

"Banyak pemain yang tidak cocok. Dia tidak merasa bahwa Pep Guardiola benar-benar ingin dia ada di dalam tim. Itulah salah satu alasan utama (pindah ke MU). Dan Bastian pernah bilang kepada saya saat dia masih berumur 17 atau 18, saat pertama datang ke Muenchen, bahwa dia ingin bermain di Inggris suatu hari nanti. Sekarang hari itu sudah datang," pungkas Koehler. (adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kesejahteraan Wasit di Indonesia Belum Memenuhi Standar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler