jpnn.com, KENDARI - Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Ali Mazi mengatakan, dia tidak memiliki kepentingan politik terkait fotonya yang ada di bantuan karung beras untuk warga yang kena dampak pandemi virus corona.
"Yang jelas kami laksanakan itu tidak ada kesalahan. Semua kami jalankan secara transparan. Ini kenapa harus permasalahkan sebuah gambar (gambar Ali Mazi di karung beras). Dan saya tidak ada kepentingan untuk menjadi calon (gubernur) lagi, enggak ada (kepentingan)," kata Ali Mazi usai melantik Wakil Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran, di rumah jabatan Gubernur Sultra.
BACA JUGA: Pemilih Tetap Ingat Jasa Baik Ali Mazi saat Menjabat
Menurut Ali, pemberian tanda foto dirinya di karung beras yang akan disalurkan kepada masyarakat sebagai tanda bahwa bantuan beras tersebut merupakan bantuan dari pemerintah.
"Inikan bantuan pemerintah provinsi. Bantuan gubernur, nah kami kasih tanda (gambar gubernur). Kan enggak salah, sama dengan bantuan presiden (Joko Widodo)," tutur Ali Mazi.
BACA JUGA: Pak Jokowi, Bantuan Bapak Diterima Rektor Ibnu Chaldun, Tetapi Dia Merasa Tak Berhak
Selain itu, orang nomor satu di pemerintah provinsi berjuluk Bumi Anoa ini juga menegaskan bahwa pemberian gambar di karung beras tersebut juga bukan untuk membuat dirinya lebih dikenal dan menarik perhatian dari masyarakat.
"Karena ini bukan untuk cari popularitas, ini (gambar gubernur) tanda bahwa ini bantuannya dari pemerintah. Itu aja enggak ada (kepentingan) yang lain," ungkapnya.
BACA JUGA: Tukang Ojek Dapat Beras Presiden di Saat PSBB
Namun, Ali Mazi tidak menyebutkan berapa biaya yang digunakan untuk melakukan penyablonan tersebut.
Ia pun tidak menyebutkan di mana tempat penyablonan itu, termasuk jumlah bantuan yang masuk dan yang akan dibagikan ke warga, meskipun awak media beberapa kali mempertanyakan terkait hal itu.
Ali Mazi hanya mengatakan bahwa bantuan yang akan disalurkan ke masyarakat sesuai dengan jumlah bantuan yang masuk.
Namun bantuan tersebut belum didistribusikan ke warga karena saat ini tengah dimasukkan dalam karung (ukuran lima liter), hal itu dilakukan karena bantuan beras yang masuk ke pemerintah provinsi dari karung ukuran besar.
"Publik untuk apa tahu, mau tahu sembakonya atau mau tahu masalahnya. Jangan mempersoalkan hal-hal yang tidak penting. Kita ini berbicara tentang penanganan (virus) corona. Jangan kita senang mencari salah orang," pungkasnya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adek