Gubernur Banten: Pariwisata Kekuatan Kami

Sabtu, 23 September 2017 – 21:20 WIB
Rhino Cross Triathlon nomor mountain bike cross marathon (MTB XCM). FOTO: Istimewa for JPNN

jpnn.com, PANDEGLANG - Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan, pihaknya mendukung total Festival Pesona Tanjung Lesung 2017.

“Ini (potensi pariwisata) adalah kekuatan kami,” terang Wahidin setelah membuka Rhino Cross Triathlon nomor mountain bike cross marathon (MTB XCM).

BACA JUGA: Pengusaha Lokal Antusias Berpartisipasi di Pasar Kolecer

Dia menambahkan, masyarakat Banteng memiliki keinginan kuat mengelola keindahan alam.

“Acara ini mempromosikan Tanjung Lesung sesuai dengan komitmen pemerintah provinsi dan kabupaten. Saya berharap orang-orang dapat datang dan merasakan langsung Tanjung Lesung yang kami promosikan sekarang,” imbuh Wahidin.

BACA JUGA: Rhino Dive Center, Magnet Baru di Tanjung Lesung

Sementara itu, MTB XCM diikuti 72 pembalap sepeda yang berjuang menempuh jarak 48 kilometer dalam tiga lap.

Posisi pertama diduduki pembalap dari ISSI Pangandaran Chandra Rafsanjani.

BACA JUGA: Festival Pesona Tanjung Lesung Bidik 5 Ribu Wisatawan

Dia diikuti Muhammad Rafika dari Bandung yang berada di posisi kedua.

Kedua pembalap sempat terlibat duel seru. Chandra cenderung mengikuti Rafika di dua lap awal.

Namun, dia mulai meningkatkan laju sepeda hingga akhirnya finis pertama.

“Perlu dibanyakin endurance,” kata Chandra setelah balapan.

Chandra mengatakan, medan yang dilalui cukup menantang karena banyaknya batu lepas dan angin kencang yang menuntut kehati-hatian peserta.

Sementara itu, ISSI Kota Cilegon Deni Ari Yulianto menduduki posisi ketiga kelas men elite.

“Luar biasa. Sangat menantang dan menguras endurance. Panitianya bagus. Jumlah marshal-nya cukup di setiap pertigaan. Jadi, peserta yang belum sempat mencoba track tetap bisa menjalani lomba,” imbuhnya.

Event Director Sport Festival Pesona Tanjung Lesung 2017 Tense Manalu mengaku cukup puas dengan penyelenggaraan kali ini.

Dia mengakui, peserta memang tidak cukup banyak karena mountain bike cross-country marathon belum begitu populer dan tak diadakan secara reguler di Indonesia.

“Namun, saya yakin ke depannya jumlah peserta akan lebih banyak. Kami memutuskan untuk mengurangi jarak menjadi 48 kilometer karena beberapa pertimbangan, termasuk suhu yang cukup tinggi,” ujar Tense. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rano Karno Kalah, Atut Berterima Kasih ke Warga Banten


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler