ANDOOLO - Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Konawe tinggal sepekan lagi digelar. Delapan pasangan calon sudah melakukan berbagai tahapan, termasuk kampanye terbuka yang berakhir Minggu (17/2).
Drs H Imran M.Si yang tak lain adalah kakak dari pasangan calon H Syamsul Ibrahim meminta kepada Gubernur Sultra H Nur Alam untuk netral di Pilkada Konawe, mengingat kapasitasnya adalah milik seluruh warga, termasuk delapan pasangan calon yang memperebutkan kursi Bupati dan Wakil Bupati untuk lima tahun ke depan.
"Kalau saya Gubernur, di Pilkada Konawe ini tidak akan memberikan dukungan kepada salah satu pasangan, mengingingat dari delapan pasangan tersebut adalah kader H Nur Alam. Untuk itu beliau sebaiknya tidak turun langsung untuk memberikan dukungan kesalah satu pasangan calon," kata Bupati Konsel kepada Kendari Pos (JPNN Group).
Kata Imran, H Nur Alam adalah Gubernur Sultra yang juga ditokohkan semua pihak, termasuk ke delapan pasangan calon. Bila gubernur mendukung penuh dengan turun langsung ke lapangan dalam rangka memenangkan salah satu pasangan calon, akan memunculkan kecemburuan dari pasangan lainnya.
"Memang di Pilkada Konawe itu ada kader PAN yang maju memperebutkan Kursi Bupati dan Wakil Bupati dan H Nur Alam adalah pimpinan partai tersebut. Tetapi hari ini Pak Nur Alam adalah Gubernur Sultra, bukan Gubernur PAN, karena itu lepas saja kepada seluruh pasangan calon untuk bertarung,"katanya.
Imran mengakui, ke delapan pasangan calon merupakan kerabat, kader dan family H Nur Alam. "Kalaupun ada pasangan calon yang dibelakangnya kepala daerah, itu adalah karena hubungan kekerabatannya, jadi kalau gubernur turut lagi di dalamnya, jadi bagaimana dengan yang lainnya. H Nur Alam akan menjadi tokoh dari semua pasangan calon, kalah atau menang di akhir dari pemilihan mendatang,"tandasnya. (era/awa/jpnn)
Drs H Imran M.Si yang tak lain adalah kakak dari pasangan calon H Syamsul Ibrahim meminta kepada Gubernur Sultra H Nur Alam untuk netral di Pilkada Konawe, mengingat kapasitasnya adalah milik seluruh warga, termasuk delapan pasangan calon yang memperebutkan kursi Bupati dan Wakil Bupati untuk lima tahun ke depan.
"Kalau saya Gubernur, di Pilkada Konawe ini tidak akan memberikan dukungan kepada salah satu pasangan, mengingingat dari delapan pasangan tersebut adalah kader H Nur Alam. Untuk itu beliau sebaiknya tidak turun langsung untuk memberikan dukungan kesalah satu pasangan calon," kata Bupati Konsel kepada Kendari Pos (JPNN Group).
Kata Imran, H Nur Alam adalah Gubernur Sultra yang juga ditokohkan semua pihak, termasuk ke delapan pasangan calon. Bila gubernur mendukung penuh dengan turun langsung ke lapangan dalam rangka memenangkan salah satu pasangan calon, akan memunculkan kecemburuan dari pasangan lainnya.
"Memang di Pilkada Konawe itu ada kader PAN yang maju memperebutkan Kursi Bupati dan Wakil Bupati dan H Nur Alam adalah pimpinan partai tersebut. Tetapi hari ini Pak Nur Alam adalah Gubernur Sultra, bukan Gubernur PAN, karena itu lepas saja kepada seluruh pasangan calon untuk bertarung,"katanya.
Imran mengakui, ke delapan pasangan calon merupakan kerabat, kader dan family H Nur Alam. "Kalaupun ada pasangan calon yang dibelakangnya kepala daerah, itu adalah karena hubungan kekerabatannya, jadi kalau gubernur turut lagi di dalamnya, jadi bagaimana dengan yang lainnya. H Nur Alam akan menjadi tokoh dari semua pasangan calon, kalah atau menang di akhir dari pemilihan mendatang,"tandasnya. (era/awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Masuk Hanura, Harry Tanoe Belum Mau Bahas Capres
Redaktur : Tim Redaksi