Selama setahun terakhir warga Australia dilarang bepergian ke luar negeri karena pandemi COVID-19, dan sekarang larangan itu digugat di Pengadilan Federal di Sydney.
Philine Matzner sudah dua kali tidak mendapat izin untuk mengunjungi ayahnya yang dalam kondisi sekarat di Jerman.
BACA JUGA: Tiongkok Hentikan Dialog Ekonomi Strategis Dengan Australia
Ketika ditolak untuk ketiga kalinya, setelah ayahnya meninggal, Philine hampir putus asa.
Sejak bulan Maret 2020, warga negara Australia dan pemegang visa permanen dilarang meninggalkan negeri ini tanpa surat izin khusus dari Pemerintah Federal.
BACA JUGA: Australia Berupaya Keras Pecahkan Misteri Kasus COVID-19 di Sydney
Di bulan Februari, Philine yang merupakan ibu dari dua anak mengetahui bahwa ayahnya didiagnosa menderita kanker pankreas yang tak bisa disembuhkan.
Philine yang bekerja sebagai agen perjalanan di Brisbane (Queensland) kemudian mengajukan permintaan izin untuk membezuk ayahnya dengan alasan kemanusiaan.
BACA JUGA: Sewa Galangan Kapal di Teluk Subic, Australia Peroleh Akses ke Laut China Selatan
Dia menyertakan akte kelahiran, paspor, pernyataan medis mengenai kondisi ayahnya dalam bahasa Inggris dan Jerman, bahwa ayahnya dalam perawatan menjelang kematiannya, surat-surat imigrasi dan juga tiket penerbangan.
"Dokter membuat keterangan medis bahwa niat untuk datang dari Australia harus dikabulkan sesegera mungkin," kata Philine Matzner.
"Keterangan ini menunjukkan betapa perlunya saya segera datang (ke Jerman)," ujarnya.
Philine mengatakan kesehatan ayahnya kemudian menurun cepat dan akhirnya ia mendapat telepon dari kakaknya yang ada di Jerman.
"Dia menyampaikan ayah kami sudah tiada," katanya.
"Saya tidak bertemu dengan ayah selama tiga setengah tahun. Bahkan tak sempat bicara sama sekali karena kondisi mentalnya yang buruk. Juga karena tubuhnya dipasangi berbagai alat, jadi sulit bicara lewat telepon," jelas Philine.
Meski sudah mengirimkan surat kematian, dengan terjemahan surat yang ditulis ibunya, permintaan Philine ketiga kalinya untuk ke Jerman tetap ditolak.
"Saya sangat sedih dan merasa didiskriminasi. Hak azasi saya dilanggar," katanya.
Dalam usahanya yang keempat kali, Philine akhirnya mendapatkan izin bepergian ke Jerman.
Dia dan anak-anaknya sejak itu sudah kembali lagi ke rumah mereka di Brisbane, setelah menjalani karantina di hotel.
Pada hari Kamis (6/5/2021), Pengadilan Federal Australia akan mendengarkan kasus gugatan terhadap larangan bagi orang seperti Philine untuk mengunjungi ayahnya di luar negeri ketika ayahnya itu masih hidup.
Gugatan diajukan oleh kelompok pemikir liberal LibertyWork, dan meski Philine tak ikut jadi pihak penggugat, namun ia jadi bagian dari kelompok masyarakat yang mengalami hal serupa setelah adanya pembatasan perjalanan.
Mereka terdiri atas orang-orang yang mengalami situasi seperti yang dialami Philine Matzner.
Sampai akhir April, tercatat 305 ribu permintaan untuk keluar dari Australia, namun 74 ribu di antaranya ditolak.
Banyak di antara mereka, seperti halnya Philine, telah mengajukan permohonan beberapa kali.
Selama masa ini sekitar 144 ribu warga yang memiliki visa permanen diizinkan meninggalkan Australia.
LibertyWork menyatakan UU Biosekuritas hanya bisa memberlakukan larangan bagi individu maksimal selama 28 hari.
Sehingga menggunakan larangan ini untuk semua orang, menurut mereka, adalah perbuatan melanggar hukum.
Selain gugatan terhadap larangan bepergian keluar Australia, saat ini juga ada gugatan terhadap pemerintah berkenaan dengan larangan bagi warga Australia untuk pulang langsung dari India.
Ketua LibertyWorks Andrew Cooper mengatakan walau kedua gugatan itu tidak berkaitan sama sekali tapi keduanya secara simbolis berbicara hal yang sama.
"Arti sebenarnya adalah bahwa ada sikap otoriter yang sedang terjadi dalam pemerintahan, suatu hal yang sangat mengganggu bagi saya," katanya.
Juru bicara Pasukan Perbatasan Australia (ABF) mengatakan tidak bisa mengomentari kasus perkasus namun memastikan setiap permohonan diperiksa berdasarkan bukti yang ada.
Menteri Kesehatan Australia Greg Hunt juga menolak berkomentar karena kasusnya sudah sampai di pengadilan.
Namun ia menyatakan langkah pemerintah tersebut dilakukan untuk memastikan warga Australia terlindungi dari pandemi.
Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dari
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penerbangan MH370 Sengaja Dialihkan ke Jalur Palsu Sebelum Hilang di Samudera Hindia