Gunakan Model Prediktif, Indikator Sebut Pilpres 2024 Akan Satu Putaran

Jumat, 09 Februari 2024 – 13:38 WIB
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi. Foto: Hafidz Mubarak/Antara

jpnn.com, JAKARTA - Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia menggelar rilis hasil survei terbaru yang dilaksanakan pada tanggal 28 Januari - 4 Februari 2024.

Selain menegaskan keunggulan elektabilitas Prabowo-Gibran yang sudah mencapai 51,8 persen, Indikator menyebut bahwa model prediktif yang mereka kembangkan mengkonfirmasi bahwa Pilpres akan dimenangkan pasangan calon nomor urut dua tersebut pada tanggal 14 Februari nanti dengan prediksi elektablitas 54 persen.

BACA JUGA: Sahabat Bang Ara Bandung Raya Siap Memenangkan Prabowo-Gibran Sekali Putaran

Hal itu disampaikan oleh Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Prof. Burhanuddin Muhtadi dalam konferensi pers hasil survei yang disiarkan secara langsung di YouTube Indikator Politik Indonesia, Jumat (9/2/2024).

“Kalau kita pakai model prediktif. Dengan mengasumsikan tidak ada undecided voters, maka suara Prabowo Gibran menjadi 54 persen. Dan dengan perhitungan lower dan upper estimate, maka suara pak Prabowo paling rendah 51,6 persen, paling tinggi 56,4 persen,” jelas Burhanuddin Muhtadi dalam analisisnya.

BACA JUGA: Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran, Relawan Shaff 1983 Diminta Bantu Kawal TPS

Hasil survei terbaru Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 28 Januari - 4 Februari 2024. Foto: source for jpnn

BACA JUGA: Dukung Prabowo-Gibran, Sorban NU: Program Makan Siang Gratis Sesuai Aspirasi Nahdiyin

Model prediktif, jelas Burhanuddin Muhtadi, mencoba memprediksi pasangan mana yang akan dipilih oleh pemilih yang masih belum menentukan pilihan (undecided voters), atau menyembunyikan pilihannya.

“Di hari H nanti sudah tidak ada undecided voters, (sementara) di survei ada. Kami beruntung karena undecided cuma 4,5 persen. (lalu) kami prediksi (pilihannya) berdasarkan variabel demografi, pendidikan pendapatan, desa kota,” jelasnya.

Hasilnya, profil pemilih undecided tidak mengerucut kepada salah satu pasangan calon tertentu.

“Sikap itu tidak mengerucut kepada basis calon pasangan tertentu. Jadi profil pemilih mas Anies, Prabowo, dan Ganjar ada dalam profil yang belum menentukan pilihan. (artinya) kalau kita lihat ada juga pemilih Pak Prabowo yang menyembunyikan pilihan,” jelasnya.

“Sebelumnya di 2019 itu yang menyembunyikan pilihan adalah pendukung penantang, yaitu Prabowo Sandi. Hari ini kita tidak menemukan bukti itu, yang mengatakan pendukung Mas Anies saja yang menyembunyikan pilihan,” jelasnya.

Dengan hasil model prediktif tersebut, Burhanuddin Muhtadi menyebut bahwa hasil 54 persen tersebut signifikan dalam menentukan pemenang Pilpres pada tanggal 14 Februari nanti.

“Dan dengan kisaran model prediktif (Prabowo Gibran) 54 persen, saya harus mengatakan game over. Kita sudah tahu capres yang akan terpilih pada hari Rabu nanti. Sebesar 54 persen itu signifikan secara statistik, karena lower estimate dengan model prediktif, sejelek-jeleknya Pak Prabowo dapat 51,6 persen,” tutur Burhan.

Indikator Politik Indonesia pada hari ini, Jumat (9/2/2024) merilis hasil survei terbaru mereka yang dilaksanakan pada tanggal 28 Januari - 4 Februari 2024. Survei ini dilaksanakan dengan metode tatap muka dengan melibatkan 1.200 responden basis dan over-sampling di wilayah tertentu hingga mencapai 5.500 responden. Margin of Errors di kisaran 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Hasilnya, pasangan Prabowo Gibran berhasil melewati batas ambang kemenangan satu putaran dengan elektabilitas 51,8 persen, diikuti dengan pasangan Anies Muhaimin yang memiliki elektabilitas 24,1 persen dan Ganjar Mahfud dengan elektabilitas 19,6 persen. Sementara pemilih yang menyatakan Tidak Tahu/Tidak Menjawab/Rahasia sebanyak 4,5 persen.(ray/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler