Gunawan Menilai Surya Paloh Sedang Berhitung Untung Rugi

Sabtu, 02 November 2019 – 07:20 WIB
Ketum Nasdem Surya Paloh (kiri) berpelukan dengan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman di DPP PKS, Jakarta, Rabu (30/10/2019). Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/hp

jpnn.com, JAKARTA - Manuver politik Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh bertemu Presiden PKS Sohibul Iman beberapa waktu lalu mendapat perhatian publik.

Pakar komunikasi dari STIKOM Semarang Gunawan Witjaksana memperkirakan Surya Paloh sedang menerapkan The Game Theory in Communication.

BACA JUGA: Surya Paloh Bertemu Presiden PKS, Jokowi: Mungkin Tak Begitu Kangen dengan Saya

"Dalam komunikasi itu ada The Game Theory in Communication. Kemungkinan itu pula yang sedang dimainkan Surya Paloh, baik dia serius maupun tidak serius," kata Gunawan Witjaksana di Semarang, Jumat (1/11) malam.

Gunawan yang juga Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Semarang itu menjelaskan, pada teori komunikasi itu, ada perhitungan untung dan rugi, baik untuk menjadi oposisi maupun tidak.

BACA JUGA: Analisis Pangi soal Manuver Surya Paloh NasDem

Namun, menurut dia, dilihat dari sisi komunikasi politik yang sudah terjadi, Partai NasDem tidak akan jadi oposisi.

Setidaknya, kata Gunawan, ada dua sebab. Pertama, menjaga konsistensi partai karena sejak awal partai inilah yang mencalonkan Joko Widodo sebagai Presiden RI di Pilpres 2014 dan 2019.

BACA JUGA: Surya Paloh: Memangnya Jokowi Tak Tahu Kami akan ke PKS?

Kedua, lanjut Gunawan, setidaknya ada tiga menteri di Kabinet Indonesia Maju berasal dari Partai NasDem.

"Kalau, toh, Surya Paloh bertemu PKS, mungkin itulah seni yang sedang dimainkannya karena komunikasi politik, antara lain menyangkut pula seni dalam berkomunikasi," kata Gunawan menegaskan.

Sebelumnya, pengamat politik dari Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma) Said Salahudin memandang perlu Presiden Joko Widodo mengajak bicara Surya Paloh terkait dengan kemungkinan partai itu beroposisi.

"Pernyataan Surya Paloh itu tidak bisa lagi dianggap main-main atau dianggap sepele oleh Presiden," kata Said di Jakarta, Jumat, seperti diberitakan ANTARA sebelumnya.

Agar opsi itu jangan sampai menyulitkan pemerintahan Jokowi-Ma'ruf, menurut dia, ada baiknya Presiden segera mengagendakan pertemuan dengan Surya Paloh guna mengetahui secara pasti apa yang sesungguhnya diharapkan NasDem dari pemerintah. (antara/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler