jpnn.com, BALI - Penumpukan kendaraan terjadi di Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali, Senin (27/11) malam. Kendaraan terutama bus, travel dan mobil pribadi lambat namun pasti memadati areal pelabuhan, antre meninggalkan Bali menyusul status Awas Gunung Agung.
Salah satu penyebab membeludaknya calon penumpang jasa penyeberangan di Selat Bali ini adalah karena tutupnya Bandara Ngurah Rai. Calon penumpang pesawat terbang langsung banting setir memilih jalur darat.
BACA JUGA: Lahar Dingin Bikin Warga Teringat Letusan Gunung Agung 1963
"Penumpang yang saya bawa ini tujuannya Bandara Juanda Surabaya. Mereka menyewa mobil saya karena Bandara Ngurah Rai tutup," ujar seorang sopir mobil pribadi kepada awak Radar Bali.
Anita, asal Yogyakarta, mengaku terpaksa melalui jalur darat. "Tumben saya melalui jalur darat. Ternyata lama dan jauh. Biasanya saya selalu naik pesawat," ujarnya.
BACA JUGA: Gunung Agung Awas, Pura Besakih Ditutup
Meski pengguna jasa membeludak, namun penyeberangan relatif berjalan lancar. "Memang ada peningkatan, tapi penyeberangan masih normal," ujar Manajer Usaha PT ASDP Indonesia Ferry Unit Pelabuhan Gilimanuk Heru Wahono.
Menurutnya, peningkatan pengguna jasa penyeberangan itu terjadi karena keberangkatan penumpang pesawat yang menggunakan jalur darat dari Denpasar bersamaan. "Kapal yang kami operasikan masih tetap 32 unit, waktu bongkar muat juga masih normal karena lonjakannya tidak banyak," ujarnya. (rb/nom/mus/mus/jpr)
BACA JUGA: Bandara Lombok Kembali Ditutup, 47 Penerbangan Dibatalkan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bandara Ngurah Rai Ditutup, Citilink Batalkan 30 Penerbangan
Redaktur & Reporter : Adek