Gunung Anak Krakatau Erupsi, Lahar Api Menyala, Terdengar Dentuman Beberapa Kali

Kamis, 05 Januari 2023 – 15:01 WIB
Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, menyemburkan abu pada Kamis (5/1/2023). Foto: PVMBG

jpnn.com - LAMPUNG SELATAN - Gunung Anak Krakatau Erupsi, Lahar Api Menyala, Terdengar Dentuman Beberapa Kali.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengumumkan bahwa Gunung Anak Krakatau mengalami erupsi pada hari ini, Kamis, 5 Januari 2023, pukul 00.13 WIB.

BACA JUGA: Masyarakat Resah Gunung Anak Krakatau Erupsi Lagi

Anak Gunung Krakatau menyemburkan abu dengan tinggi kolom kurang lebih 750 meter di atas puncak atau sekitar 907 meter di atas permukaan laut, menurut petugas di pos pantau gunung api tersebut.

Laporan yang disiarkan di laman resmi PVMBG menyebutkan, kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal dari gunung itu mengarah ke timur laut.

BACA JUGA: Gunung Anak Krakatau Erupsi, Begini Penampakannya

3 Hari, Gunung Anak Krakatau Erupsi 4 Kali

Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau di Hargopancuran, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, Andi Suardi, mengatakan bahwa Gunung Anak Krakatau sudah empat kali mengalami erupsi dalam tiga hari ini.

"Satu kali erupsi pada Selasa (3/1). Dua kali pada Rabu (4/1) pukul 14.10 WIB dan 15.09 WIB, dan yang keempat tadi sekitar pukul 00.13 WIB," kata Andi saat dihubungi dari Kota Bandar Lampung, Kamis.

BACA JUGA: Peringatan dari PVMBG, Tolong Hindari Gunung Anak Krakatau, Minimal 5 Kilometer

Erupsi yang terjadi pada Kamis pukul 01.13 WIB terekam di seismograf beramplitudo maksimum 40 mm dan berdurasi 1.590 detik.

Andi mengimbau warga, wisatawan, dan pendaki tidak mendekati atau beraktivitas di area dalam radius lima kilometer dari kawah aktif Gunung Anak Krakatau.

Seorang kepala dusun di Pulau Sebesi mengatakan bahwa warganya masih beraktivitas sebagaimana biasa karena belum ada anjuran dari pemerintah berkenaan dengan peningkatan aktivitas Gunung Anak Krakatau.

"Masyarakat masih beraktivitas seperti biasa. Nelayan ya melaut, yang bercocok tanam masih berkebun sampai hari ini. Kami akan mengungsi jika sudah ada imbauan," kata Riko.

Chandra, nakhoda yang sering mengemudikan kapal melalui wilayah perairan Pulau Sebesi, mengatakan bahwa gelombang di wilayah perairan itu meningkat, tetapi masih aman untuk kapal.

"Ombak tinggi sudah terjadi sejak pertengahan bulan lalu, saat angin barat, tetapi diperparah dengan adanya erupsi Gunung Anak Krakatau. Sesekali kalau pas balik ke pulau malam, terlihat lahar api yang menyala, beberapa kali terdengar suara dentuman dari Gunung Anak Krakatau," katanya.

Dia mengatakan, operator kapal pencari ikan sudah diimbau tidak mendekati area dalam radius sekitar lima kilometer dari Gunung Anak Krakatau. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler