jpnn.com, SEMARANG - Status Gunung Merapi kini naik menjadi siaga level 3. Jumlah warga pengungsi kian bertambah. Terutama pengungsi lanjut usia (lansia), ibu hamil, balita dan anak-anak secara bertahap terus diungsikan ke daerah aman.
Hingga Senin (9/11), tercatat sudah ada 961 warga dari berbagai desa di lereng Merapi yang telah mengungsi. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, penanganan kondisi Merapi semuanya masih berjalan baik.
"Kondisi Merapi oke, masih dalam pantauan kami terus,” ujarnya.
Sejumlah tempat pengungsian yang sudah disiapkan juga menerapkan standar protokol kesehatan ketat. Di Magelang misalnya, pengungsi dipisah dengan sekat-sekat tripleks untuk mengantisipasi penularan COVID-19.
BACA JUGA: Puji Habib Luthfi bin Yahya, Ganjar; Jarang Sekali Ada Orang Seperti Beliau
“Tempat pengungsian juga sudah disiapkan dan bagus karena telah menerapkan protokol kesehatan. Sampai hari ini kami pantau terus," ucap Ganjar.
Terkait jalur evakuasi warga, semuanya dalam kondisi baik. Memang ada beberapa yang rusak, namun masih bisa dilalui kendaraan untuk evakuasi.
BACA JUGA: Keliling di Kediri, Ganjar dan Mas Dhito Mendadak Diadang Perempuan Usia 82 Tahun
Sementara itu, Plt Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Jateng, Syafrudin menerangkan logiistik hingga kini masih aman. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah teleh mengirim logistik ke beberapa daerah.
"Logistik sudah kami dorong ke Magelang dan Klaten. Insyaalah masih aman," terangnya ditemui usai mengikuti rapat percepatan penanganan Covid-19 di Gedung A lantai 2 kompleks Pemprov Jateng, Senin (9/11/2020).
Disinggung berapa lama para pengungsi akan diungsikan, Syafrudin mengatakan belum pasti. Semuanya masih menunggu perkembangan status Merapi.
"Sampai kapan belum pasti, kalau nanti statusnya jadi awas, pasti akan lebih banyak lagi. Mudah-mudahan statusnya segera turun, kami terus pantau," terangnya. (flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia