Gunung Merapi Mengalami Perubahan Kubah Lava, BPPTKG Minta Warga Waspada

Minggu, 22 Agustus 2021 – 06:00 WIB
BPPTKG mencatat adanya perubahan morfologi dari kubah lava Gunung Merapi. Foto: Antara

jpnn.com, YOGYAKARTA - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat ada perubahan morfologi pada kubah lava di sebelah barat daya Gunung Merapi.

Kepala BPPTKG Hanik Humaida mengatakan perubahan itu diketahui melalui analisis morfologi dari Stasiun Kamera Deles 5, Tunggularum, Ngepos, dan Babadan 2 pada periode 13-19 Agustus 2021.

BACA JUGA: Saat HUT Kemerdekaan RI, Gunung Merapi Keluarkan 323 kali Gempa Guguran

"Teramati adanya perubahan morfologi pada kubah lava barat daya akibat aktivitas guguran dan awan panas," kata dia.

Pada periode itu, BPPTKG mencatat volume kubah lava di sebelah barat daya mencapai 1.350.000 meter kubik atau mengalami penurunan dibandingkan dengan hasil foto udara pada 28 Juli 2021 yang masih tercatat 1.878.000 meter kubik.

BACA JUGA: 15 Kali Gunung Merapi Muntahkan Guguran Lava Pijar, Siaga

Kubah lava di tengah kawah puncak Gunung Merapi tidak mengalami perubahan morfologi atau relatif tetap.

Berdasarkan foto udara pada 28 Juli 2021, volume kubah tengah 2.817.000 meter kubik.

Hanik mengatakan sepanjang pengamatan selama sepekan Gunung Merapi 20 kali meluncurkan awan panas guguran ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 3.500 meter.

"Sedangkan guguran lava teramati 172 kali ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter," katanya.

Hanik menyebutkan dalam sepekan, Gunung Merapi tercatat mengalami 20 kali gempa awan panas guguran (AP), 79 kali gempa vulkanik dangkal (VTB), tiga kali gempa low frekuensi (LF), 228 kali gempa fase banyak (MP), 1.969 kali gempa guguran (RF), 82 kali gempa hembusan (DG), dan empat kali gempa tektonik (TT).

"Intensitas kegempaan pada minggu ini lebih rendah dibandingkan dengan minggu lalu," ujar Hanik.

Hanik menyimpulkan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif.

BPPTKG hingga saat ini mempertahankan status aktivitas vulkanik Gunung Merapi pada level III atau siaga.

Warga diminta mewaspadai potensi dampak guguran lava dan awan panas Gunung Merapi di sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.

"Kalau terjadi letusan, lontaran material vulkanik dari Gunung Merapi dapat menjangkau area dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung," demikian Hanik Humaida.

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler