Gunung Semeru Alami 2 Kali Letusan, Status Waspada

Jumat, 14 Februari 2020 – 21:24 WIB
Visual Gunung Semeru terlihat jelas dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur, Kabupaten Lumajang, Jumat (14/2). Foto: ANTARA/HO-PVMBG

jpnn.com, LUMAJANG - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) mengalami dua kali letusan pada Kamis (13/2).

"Aktivitas kegempaan Gunung Semeru tercatat letusan sebanyak dua kali dengan amplitudo 19-24 mm berdurasi 50-74 detik," kata Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM Hendra Gunawan saat dihubungi Antara dari Lumajang, Jawa Timur, Jumat (14/2).

BACA JUGA: Selama 2019 Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Bromo Tengger Semeru Turun, Ini Penyebabnya

Selain letusan, kata dia, juga tercatat gempa embusan sebanyak empat kali dengan amplitudo 2-10 mm berdurasi 20-40 detik dan gempa tektonik jauh sebanyak tiga kali dengan amplitudo 24-34 mm berdurasi 16-247 detik.

"Embusan asap dan letusan asap secara visual tidak dapat teramati karena gunung tertinggi di Pulau Jawa itu tertutup kabut, serta asap kawah juga tidak dapat teramati," katanya.

BACA JUGA: Jalur Pendakian Gunung Semeru Masih Ditutup untuk Pendaki

Ia menjelaskan, gunung yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang tersebut statusnya masih berada di level II atau waspada, sehingga ada beberapa rekomendasi yang diberikan PVMBG kepada masyarakat di sekitarnya.

"Masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas di dalam radius 1 kilometer dan wilayah sejauh 4 kilometer di sektor lereng selatan-tenggara kawah aktif yang merupakan wilayah bukaan kawah aktif Gunung Semeru (Jongring Seloko) sebagai alur luncuran awan panas, sehingga masyarakat diminta mewaspadai gugurnya kubah lava di Kawah Jongring Seloko," katanya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler