jpnn.com - TOKYO - Pemerintah Jepang mengevakuasi seluruh penduduk Pulau Kuchinoerabu. Itu dilakukan sesaat sebelum Gunung Shindake di pulau tersebut meletus Jumat (29/5). Pulau kecil itu hanya dihuni 137 orang.
Mereka dievakuasi ke pulau terdekat dengan menggunakan feri dan kapal milik penjaga pantai. Sejauh ini tidak ada korban jiwa. Hanya, salah seorang penduduk mengalami luka bakar ringan di wajahnya.
BACA JUGA: ISIS Bom 2 Hotel Bintang Lima, 15 Tewas
"Awan hitam membubung tinggi. Saya tidak bisa mengatakan tingginya. Tapi, di luar menjadi gelap," ujar Nobuaki Hayashi, pemimpin komunitas penduduk di Kuchinoerabu.
Badan Meteorologi Jepang mengungkapkan bahwa Gunung Shindake meletus sekitar pukul 09.59 waktu setempat. Saat itu suara letusan terdengar seperti ledakan dinamit. Rumah-rumah penduduk terguncang dan suasana seketika gelap. Semburan awan hitam mencapai ketinggian 9 ribu meter, kemudian disusul dengan gempa vulkanik selama lima menit.
Aliran lava pasca letusan menuju satu-satunya pelabuhan di pulau tersebut sebelum akhirnya mengalir ke laut. Gunung berapi itu terus mengeluarkan uap panas sepanjang hari. Sekilas, tampilan kabut putih karena uap panas itu menyerupai salju di atas puncak gunung.
Gunung Shindake pernah tidak aktif selama 34 tahun. Baru tahun lalu, gunung tersebut kembali aktif dan sempat terjadi letusan kecil. Saat itu zona 2 kilometer dari puncak gunung diamankan. Sejak letusan tersebut, gunung itu selalu diobservasi para vulkanologis.
Kemarin pagi mereka meningkatkan level letusan menjadi lima. Itu adalah skala tertinggi letusan gunung berapi. Evakuasi seluruh penduduk langsung dilakukan, lalu disusul dengan letusan.
"Letusan dengan skala yang sama bisa terjadi lagi di masa depan," kata Direktur Divisi Vulkanologi Badan Meteorologi Jepang Sadayuki Kitagawa.
Terpisah, Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe menegaskan, dirinya telah meminta seluruh badan terkait untuk memastikan bahwa seluruh penduduk selamat. Termasuk mengirimkan helikopter militer dan para penjaga pantai. Pasukan militer juga dikirimkan ke lokasi pengungsian untuk membantu penduduk.
"Saya telah memerintah pihak-pihak yang berwenang untuk mengumpulkan informasi kerusakan, memastikan penduduk lokal selamat dalam evakuasi, dan meningkatkan observasi pada gunung berapi tersebut," ujar Abe. (AFP/Reuters/sha/c19/ami)
BACA JUGA: Lihat nih, Bikin Merinding... 470 Mayat Digali dari Kuburan Massal
BACA JUGA: Hawa Superpanas Sudah Renggut 1.500 Nyawa, RS Kewalahan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Belajar Nyetir pakai Mobil Seharga Rp 1 Miliar, Braakkk! Remuk deh
Redaktur : Tim Redaksi