jpnn.com, KARO - Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo Sumatera Utara Natanail Peranginangin mengatakan Gunung Sinabung erupsi pada Senin sekitar pukul 20.10 WIB.
Natanail menyebut tinggi kolom abu tidak teramati. "Erupsi Gunung Sinabung itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 25 mm dan durasi lebih kurang tiga menit 26 detik," kata Natanail saat dihubungi di Medan, Senin (18/1) malam.
BACA JUGA: Gunung Sinabung Kembali Muntahkan Awan Panas, PVMBG: Waspada
Sebelumnya, Gunung Sinabung di Kabupaten Karo erupsi pada Minggu (17/1) petang sekitar pukul 16.50 WIB, menyemburkan debu setinggi lebih kurang 500 meter.
Erupsi Gunung Sinabung di atas puncak lebih kurang 2.960 meter di atas permukaan laut.
BACA JUGA: Awan Panas Gunung Merapi Meluncur Sejauh 1.000 Meter Menuju Kali Krasak
Erupsi Sinabung ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 44 mm dan durasi lebih kurang dua menit.
Natanail mengatakan saat ini Gunung Sinabung berada pada status Level III (Siaga) dengan rekomendasi warga maupun petani agar tidak melakukan aktivitas di desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius 3 km dari puncak Gunung Sinabung.
BACA JUGA: Semeru Erupsi, Ketua DPD Imbau Warga Tingkatkan Kewaspadaan
Selanjutnya radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara.
Jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau memakai masker bila ke luar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik.
Selain itu, mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh.
"Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung juga diminta agar tetap waspada terhadap bahaya lahar," kata Natanail. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adek