Gunung Sinabung Meletus Lagi, Warga Diminta Waspada

Kamis, 28 Desember 2017 – 06:01 WIB
Gunung Sinabung saat erupsi besar, Rabu (2/8/2017) pagi. Foto: sumutpos/jpg

jpnn.com, KARO - Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara kembali meletus dengan amplitudo 120 milimeter dan durasi 500 detik, Rabu (27/12) pukul 15.36 WIB.

Pos Pengamatan Gunung Sinabung Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan bahwa letusan disertai dengan awan panas guguran dengan jarak luncur 3.500 meter ke arah Tenggara-Timur.

BACA JUGA: Gunung Sinabung Meletus Lagi

Kemudian 4.600 meter ke arah Selatan-Tenggara. Angin bertiup ke arah Timur-Tenggara.

"Dari puncak kawah keluar asap disertai abu vulkanik kelabu hitam dengan tekanan sedang hingga kuat," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho.

BACA JUGA: Gunung Sinabung Meletus Lagi

Hujan abu vulkanik jatuh di beberapa di desa di sekitar Gunung Sinabung.

Aktivitas vulkanik Gunung Sinabung masih tinggi. Status Awas (level 4) diberlakukan sejak 2 Juni 2015 hingga saat ini.

Ribuan penduduk terdampak langsung dari hujan abu vulkanik akibat letusan Gunung Sinabung.

"Tidak ada korban jiwa," katanya.

Menurutnya, tidak ada kepanikan masyarakat melihat letusan tersebut karena hampir setiap hari Gunung Sinabung meletus.

Hujan abu menyebar di beberapa tempat seperti di Desa Sukanalu, Kota Tonggal, Kuta Tengah, Gamber, Berastepu, Jeraya, Pintu Besi, dan beberapa desa lain di sektor timur.

PVMBG merekomendasikan masyarakat dan pengunjung agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak, dan dalam jarak 7 km untuk sektor Selatan - Tenggara, di dalam jarak 6 km untuk sektor Tenggara-Timur, serta di dalam jarak 4 km untuk sektor Utara-Timur Gunung Sinabung.

Masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap ancaman bahaya lahar.

Mengingat telah terbentuk bendungan alam di hulu Sungai Laborus, maka penduduk yang bermukim dan beraktivitas di sekitar hilir daerah aliran agar tetap menjaga kewaspadaan.

Sebab, bendungan ini sewaktu-waktu bisa jebol bila tidak kuat menahan volume air sehingga mengakibatkan lahar atau banjir bandang ke hilir. (boy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler