Perburuan ini merupakan hari kedua operasi penyisiran dan pengejaran yang dilakukan TNI/Polri terhadap pelaku pembunuhan sadis yang diduga sebuah kelompok di Poso. Guna memaksimalkan pencarian, jumlah pasukan yang dikerahkan ditambah.
Jika sebelumnya pasukan yang diturunkan masing-masing TNI/Polri hanya 2 SST (satuan setingkat peleton), maka kini bertambah dengan jumlah pasukan keseluruhan 250 orang personel.
Kapolres Poso, AKBP Eko Santoso, menyebutkan, 250 personel tersebut terdiri dari 100 orang personel TNI, 100 orang personel Brimob, dan 50 personel Polres Poso. “Semua kekuatan di lapangan, lagi bergerak melakukan kegiatan dengan tetap saling berkoordinasi,” jelasnya kepada wartawan di Mapolres Poso seperti yang dilansir Radar Sulteng (JPNN Group), Jumat (19/10).
Informasi yang diperoleh Radar Sulteng di Pos Pengendalian Operasi di Desa Lape, Kecamatan Poso Pesisir menyebutkan, seluruh kekuatan pasukan khususnya TNI dan Brimob, tengah mengepung pegunungan Dusun Tamanjeka, Desa Masani dan wilayah Ueralulu.
Kekuatan pasukan diposisikan pada titik tertentu, yang dimungkinkan bisa dijadikan sebagai akses pelarian para pelaku pembunuh dua polisi. “Semua titik yang menjadi jalan keluar para pelaku, sudah diduduki pasukan,” sebut seorang perwira TNI di Pos Desa Lape.
Titik wilayah hutan yang sudah diduduki pasukan TNI/Polri, di antaranya di kawasan hutan Dusun Maros Desa Kamiasi, kawasan hutan Desa Kilo, dan kawasan hutan dataran Napu Lore Bersaudara.
“Pokoknya kawasan pegunungan Tamanjeka sudah dilingkar pasukan. Ini untuk menutup akses keluar para pelaku pembunuhan Bripka Sudirman dan Brigadir Andi Sappa,” kata salah seorang sumber terpisah di Polres Poso.
Kekuatan pasukan yang telah melingkar kawasan hutan pegunungan Tamanjeka dan Ueralulu, terus bergerak menuju satu titik lokasi yang ditentukan dalam operasi. “Doakan saja, mudah-mudahan para pelaku bisa segera ditemukan,” pintanya. (bud)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Setelah Dinyatakan Hilang, Istri Korban Sering Mimpi Buruk
Redaktur : Tim Redaksi