jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi resmi menjadi Guru Besar Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam pengukuhan Sidang Senat Terbuka, Rabu (29/3).
Burhanuddin Muhtadi dalam orasi ilmiahnya mengangkat tema "Votes for Sale: Klientelisme, Defisit Demokrasi, dan Institusi". Secara garis besar, menyinggung tentang politik uang di negara demokrasi saat pemilihan umum (pemilu).
BACA JUGA: Soal Prinsip Nonblok dan Bebas Aktif Indonesia, Ini Catatan Burhanuddin Muhtadi
"Saya mengulas dinamika jual beli suara di Indonesia dan meninvestigasi secara menyeluruh," katanya.
"Pertanyaannya, seberapa banyak praktik politik uang di Indonesia dan seberapa efektif?" sambung Burhanuddin.
BACA JUGA: Burhanuddin Muhtadi: Restu Jokowi Tentukan Sosok Ketum Golkar ke Depan
Dia menjelaskan berdasarkan riset yang dilakukannya, sekitar 33 persen atau 62 juta dari total 187 juta pemilih yang masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2014 terlibat politik uang.
Indonesia pun menjadi negara dengan tingkat politik uang tertinggi ketiga di dunia, di bawah Uganda dan Benin.
Burhanuddin menyebut pemilih yang menjadi simpatisan menjadi target politik uang. Jumlahnya mencapai 15 persen dari total pemilih, sedangkan 85 persen lainnya adalah massa mengambang (swing voters).
"Mereka enggan membidik pemilih mengambang karena menganggap menerima uang, tetapi soal memilih, tidak bisa diandalkan," jelasnya.
Burhanuddin mengakui strategi pembelian suara hanya memengaruhi pilihan 10 persen pemilih.
Kendati begitu, ini lebih dari cukup bagi banyak kandidat untuk mencetak kemenangan dalam pemilu.
"Kandidat butuh segelintir suara. Angka 10 persen bisa menjadi faktor penentu kmanngan. Rata-rata margin kemenangan untuk mengalahkan rivalnya hanya 1,6 persen, Jadi, (10 persen) bisa membuat perbedaan caleg yang menang dan yang kalah," tuturnya.
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) yang juga Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan, mengucapkan selamat kepada Burhanuddin dan ke-6 orang lainnya yang dikukuhkan sebagai guru besar UIN Jakarta.
"Selamat kepada kawan kita dan profesor-profesor lainnya, khususnya Pak Burhan Muhtadi, atas pengukuhan profesor dan guru besar," ucapnya.
Hadir di kesempatan tersebut, Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat, meyakini kebenaran atas apa yang dipaparkan Burhanuddin. Pangkalnya, penelitian jual beli suara sudah lama dilakukannya bahkan menjadi topik disertasi.
"Saya kira, tadi pidato ilmiahnya penting sekali untuk kita cermati, kita garis bawahi, dan kita dalami karena sebetulnya ini peringatan buat kita semua. Kalau kita ingin membangun demokrasi yang sesungguhnya, PR kita masih banyak," bebernya.
"(Ini PR) buat kita semua, bukan hanya pemerintah, tetapi semua pihak untuk mulai memikirkan bagaimana jalan terbaik, bisa menyelesaikan masalah ini," sambung Rerie, sapaan politikus Partai NasDem itu.
Burhanuddin dikukuhkan bersama 6 guru besar bidang sosial humaniora lainnya oleh Rektor Prof. Asep Saepudin Jahar.(antara/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul