JAKARTA - Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan mengakui waktu 52 jam untuk melatih guru-guru yang disiapkan mengajarkan kurikulum baru kepada siswa, tidak akan mencukupi. Karena itu, pada praktek awal nanti, guru-guru akan didampingi saat mengajar di kelas.
"Pelatihan guru itu tiket masuk untuk penerapan kurikulum baru. Makanya nanti kita perkuat dengan pendampingan. Mereka sebelumnya kan guru, jadi tidak akan sulit," ujar Mendikbud Mohammad Nuh di Senayan, Senin (18/2).
Dijelaskannya, 52 jam itu akan dibagi menjadi 5 hari pelatihan. Guru-guru yang sudah ditetapkan untuk dilatih menjalankan kurikulum baru akan diajari mulai dari konsep perubahan kurikulum.
"Kita ajari konsep kenapa kurikulum berubah, sampai pada bukunya. Misal bukunya 10 bab. Setiap bab diajarkan, habis itu mereka praktek. Pertengahan Juli mereka sudah ngajar dengan pendampingan, bisa atau tidak akan dinilai. Kalau ada kekurangan akan diberi masukan," jelasnya.
Diketahui, pelatihan guru-guru master teacher terdiri dari 3 level. Mulai dari pelatihan instruktur nasional, guru inti dan guru-guru kelas. Ditargetkan Kemdikbud, semua pelatihan sudah selesai akhir Juni.
Khusus untuk melatih guru-guru kelas, akan dilakukan secara massal. Pelaksanaannya tidak akan mengganggu jam mengajar guru karena pelatihan akan dilakukan memanfaatkan waktu liburan bulan Mei-Juni.
"Pelatihan guru massal kita manfaatkan liburan, Mei -Juni.Kenapa? Ada dua hal, pertama guru tidak ngajar. Kedua, pelatihan di sekolah-sekolah dengan manfaatkan ruang kelas yang ada," jelas M Nuh.
Sedangkan untuk buku kurikulum baru, Nuh menjanjikan selesai disusun Februari ini. Menurut dia, pekan depan konsep buku tersebut sudah siap 100 persen. Sebelum itu, Kemdikbud akan mengundang provider dari eksternal untuk pengecekan konsep buku.
"Jadi semua akan siap pada waktunya, awal Juli. Karena tahun ajaran baru kan pertengahan Juli," pungkasnya.(Fat/jpnn)
"Pelatihan guru itu tiket masuk untuk penerapan kurikulum baru. Makanya nanti kita perkuat dengan pendampingan. Mereka sebelumnya kan guru, jadi tidak akan sulit," ujar Mendikbud Mohammad Nuh di Senayan, Senin (18/2).
Dijelaskannya, 52 jam itu akan dibagi menjadi 5 hari pelatihan. Guru-guru yang sudah ditetapkan untuk dilatih menjalankan kurikulum baru akan diajari mulai dari konsep perubahan kurikulum.
"Kita ajari konsep kenapa kurikulum berubah, sampai pada bukunya. Misal bukunya 10 bab. Setiap bab diajarkan, habis itu mereka praktek. Pertengahan Juli mereka sudah ngajar dengan pendampingan, bisa atau tidak akan dinilai. Kalau ada kekurangan akan diberi masukan," jelasnya.
Diketahui, pelatihan guru-guru master teacher terdiri dari 3 level. Mulai dari pelatihan instruktur nasional, guru inti dan guru-guru kelas. Ditargetkan Kemdikbud, semua pelatihan sudah selesai akhir Juni.
Khusus untuk melatih guru-guru kelas, akan dilakukan secara massal. Pelaksanaannya tidak akan mengganggu jam mengajar guru karena pelatihan akan dilakukan memanfaatkan waktu liburan bulan Mei-Juni.
"Pelatihan guru massal kita manfaatkan liburan, Mei -Juni.Kenapa? Ada dua hal, pertama guru tidak ngajar. Kedua, pelatihan di sekolah-sekolah dengan manfaatkan ruang kelas yang ada," jelas M Nuh.
Sedangkan untuk buku kurikulum baru, Nuh menjanjikan selesai disusun Februari ini. Menurut dia, pekan depan konsep buku tersebut sudah siap 100 persen. Sebelum itu, Kemdikbud akan mengundang provider dari eksternal untuk pengecekan konsep buku.
"Jadi semua akan siap pada waktunya, awal Juli. Karena tahun ajaran baru kan pertengahan Juli," pungkasnya.(Fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... ARB: Gratiskan Pendidikan 12 Tahun
Redaktur : Tim Redaksi