'Guru' Diikat, 'Siswa' Digantung

Rabu, 27 Maret 2013 – 14:31 WIB
Patung siswa SD digantung di depan kantor Kemendikbud sebagai bentuk penolakan terhadap kurikulum baru 2013, Rabu (27/3). FOTO: M Fathra / JPNN
JAKARTA - Puluhan massa yang menamakan diri Aliansi Revolusi Pendidikan mendemo Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh. Dalam aksi ini terlihat seorang guru diiikat oleh laki-laki berjubah hitam dengan topeng tengkorak. Kemudian sejumlah patung siswa digantung di tiang gantungan.

Menurut Juru Juru Bicara Aliansi Revolusi Pendidikan Iwan Hermawan, aksi ini dilakukan untuk menolak perubahan kurikulum KTSP dengan kurikulum 2013. Peserta aksi juga meminta agar Ujian Nasional dan komersialisasi Pendidikan dihentikan.

Dalam aksi tersebut, para demonstran membuat boneka guru dan siswa didik yang mengenakan seragam putih merah. Boneka guru diikan sedangkan boneka siswa digantung.

"Guru diikat, siswa digantung, ini sebagai simbol penolakan kita. Karena kebijakan itu sangat tidak berpihak apda masyarakat, khususnya pelajar, guru dan orang tua murid," kata Iwan.

Diakuinya sebuah kebijakan memang tidak dapat menyenangkan semua pihak, namun apabila kebijakan tersebut lebih banyak ruginya, kenapa harus dipaksakan. Itu sebabnya, lanjut dia, Aliansi Revolusi Pendidikan meminta pemerintah menghentikan proses kurikulum 2013.

Terkait kebijakan kurikulum 2013 yang diputuskan secara mendadak dan menelan anggaran hingga 2,49 triliun rupiah, dinilai hanya menghambur-hamburkan uang. Apalagi sampai saat ini DPR juga belum menyetujui anggaran melekat yang diajukan pemerintah untuk dialihkan ke program kurikulum 2013.

"Kita juga mendesak dihapuskannya UN sebagai standar kelulusan siswa, serta menghilangkan segala bentuk praktek komersialisasi pendidikan," tegasnya.

Diketahui, aksi ini diikuti gabungan dari organaisasi guru, mahasiswa, pelajar hingga wali murid. Di antara organsiasi guru itu adalah, Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Federasi Guru Independen Indonesia (FGII), Forum Musyawarah Guru jakarta (FMGJ). (fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anggaran Kurikulum Dinilai Sesuai RKA/KL

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler