jpnn.com, JAKARTA - Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani memberikan nasihat kepada Robiatul Adawiyah, guru SD di Bekasi yang kehilangan pekerjaannya karena memilih pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum dalam Pilkada Jabar 2018 lalu. Menurut Muzani, musibah itu adalah buah dari perbuatan Robiatul sendiri.
Muzani mengatakan, demokrasi memang memungkinkan adanya perbedaan. Tetapi jangan lantas tidak sadar sedang berada di posisi mana.
BACA JUGA: Gerindra Tak Mau Prabowo Turun Level Jadi Pendamping Amien
"Jangan terus mentang-mentang demokrasi itu memungkinkan adanya perbedaan, kita juga harus tahu posisi kita ada di mana," ujar Muzani di rumah dinasnya di daerah Kemang, Jakarta, Minggu (1/7).
Dia menegaskan bahwa seseorang harus paham sedang berada di basis mana. Artinya kondisi demikian jika dimengerti justru tidak menimbulkan kegaduhan.
BACA JUGA: Respons Gerindra untuk Permintaan Eggi Sudjana
Elit partai berlambang kepala garuda itu menganalogikan kasus yang dialami Robiatul seperti kisah ternak kambing, ayam, sapi dan kerbau.
"Kita harus paham kalau kita kambing jangan masuk kandang ayam, kalau ayam jangan masuk kandang sapi, kalau sapi jangan masuk kandang kerbau. Kalau ayam masuk kandang kambing itu juga tak etis dan bisa menimbulkan disharmoni," ungkapnya.
BACA JUGA: Pilgub Usai, Ketua Gerindra Tanggamus Dipecat
Kendati demikian, Muzani menghendaki agar keharmonisan, persaudaraan dan persatuan harus dijaga. "Jadi pendewasaan itu harus dimulai dalam proses demokrasi bahwa kita bisa saja berbeda tapi kita juga tak mengurangi rasa silaturahmi ukhuwah dan persatuan," pungkasnya seperti diberitakan Kantor Berita Politik RMOL. (nie/rmol)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gerindra Dianggap Cemas Menghadapi Jokowi di Pilpres 2019
Redaktur & Reporter : Adil