Guru Mogok Ngajar, Kemendikbud Minta Kadisdik Tanggung Jawab

Minggu, 16 September 2018 – 06:01 WIB
Guru mengajar di kelas. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Aksi mogok mengajar yang dilakukan guru honorer se-Kabupaten Garut disayangkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Menurut Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Kemendikbud Hamid Muhammad, kondisi tersebut seharusnya tidak terjadi karena yang rugi adalah anak didik.

BACA JUGA: Ribuan Murid Terlantar, Guru Honor Dimintai Mogok Bergantian

"Plt Kadisdik Kabupaten Garut harusnya berdialog dengan para guru yang mogok tersebut dan segera mencari jalan keluar. Jangan sampai para siswa menjadi korban," ujar Dirjen Hamid yang dihubungi JPNN, Sabtu (15/9).

Dia ikut menyesalkan sikap Plt Kadisdik Garut Djajat Darajat yang melontarkan kalimat sehingga memantik ketersinggungan guru honorer.

BACA JUGA: Guru Honorer Mogok, Ribuan Anak SD di Garut Telantar

Sebagai pejabat seharusnya hati-hati berkomentar apalagi di saat-saat seperti ini di mana para guru honorer terluka karena banyak tidak bisa ikut tes CPNS 2018.

"Ini tanggung jawab Kadisdik dan harus menyelesaikannya secepatnya. Apalagi karena para guru honorer merasa tersinggung dianggap tenaga illegal," tegasnya.

BACA JUGA: Jihad Guru: Mogok Mengajar demi Tolak Rekrutmen CPNS

Aksi jihad guru di Kabupaten Garut memakan korban. Ribuan anak-anak SD terlantar karena tidak satu pun guru yang mengajar Sabtu (15/9).

Mogoknya guru-guru terkait seruan dari Forum Aliansi Guru dan Karyawan (Fagar) yang didukung Pesatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Garut untuk melakukan jihad. Di mana jihad dimulai hari ini dan puncaknya Senin (17/9).

"Kami ingin menunjukkan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Garut kalau selama ini yang mengisi tugas guru PNS ya kami honorer ini. Sayangnya kami dinilai tenaga ilegal," kata Ketua Umum Fagar Cecep Kurniadi.

Dia menambahkan, sikap Plt Dinas Pendidikan Djajat Darajat yang menyatakan guru honorer itu ilegal dan tidak sah mengisi buku laporan pendidikan sangat melukai hati mereka.

“Bertahun-tahun kami mengabdi mengajar anak mendidik anak bangsa tapi malah dianggap ilegal, dan tidak sah mengisi nilai. Hari inu kami buktikan kalau guru honorer itu perannya sangat penting. Baru sehari kami mogok, kondisi anak-anak sudah seperti itu,” tuturnya. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hari Ini Massa Guru Honorer Geruduk Kantor KemenPAN-RB


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler