Guru Nurul: Alhamdulillah Honorer Nonkategori Masuk Prioritas

Rabu, 20 Mei 2020 – 12:13 WIB
Guru Nurul. Foto: source for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPD Persatuan Guru Honorer Republik Indonesia (PGHRI) Jawa Timur Nurul Hamidah mengungkapkan rasa syukurnya karena Panja RUU Aparatur Sipil Negara (ASN) DPR RI tidak hanya memprioritaskan honorer K2.

Honorer nonkategori juga masuk daftar prioritas.

BACA JUGA: Terungkap Alasan Revisi UU ASN Mengakomodir Honorer Nonkategori

"Apa yang dilakukan Panja RUU ASN sudah benar. Setelah honorer K2 selesai, masalah belum tuntas. Sebab, masih ada honorer nonkategori yang jumlahnya lebih banyak," ujar Nurul kepada JPNN.com, Rabu (20/5).

Dia mencontohkan, di tempatnya bekerja, honorer K2 sudah banyak yang terangkat PNS dan PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja). Yang tertinggal sekitar 44 orang karena ijazahnya tidak memenuhi syarat.

BACA JUGA: Pimpinan Guru Honorer Nonkategori Usia 35 ke Atas: Alhamdulillah, Akhirnya...


Guru Nurul mendampingi siswa yang tidak punya handphone untuk belajar daring. Foto: source for JPNN.com

"Jadi tahun ini hononer non K2 seharusnya segera ada regulasi yang jelas. Entah nantinya PNS ataupun PPPK, yang penting segera ditindaklanjuti," ucapnya.

BACA JUGA: Targetkan RUU ASN Tuntas 2020, DPR Kirim Surat ke Jokowi

Pemerintah, lanjut Nurul, tidak boleh menutup mata karena 50-70 persen SD negeri diisi oleh tenaga pendidik nonkategori.

Pengabdian guru honorer non K2 ini sudah puluhan tahun.

Meski tidak diangkat-angkat, Nurul mengatakan, mereka tetap sabar dan menunjukkan loyalitas tinggi.

Ini terbukti dengan banyak anak didik mereka yang berprestasi.

"Jadi sebagai penghargaan, pemerintah hendaknya mendukung regulasi untuk honorer non K2 ini. Selain itu persyaratan rekrutmen jangan dipersulit," sarannya.

Dia menuturkan, akibat pandemi Covid-19, hononer non K2 tetap semangat menjalankan pembelajaran daring mendukung program pemerintah. Guru honorer juga rela mendatangi siswa yang tinggal di pegunungan dan tidak memiliki handphone.

"Kami tetap semangat melayani meski kuota pulsa tidak kunjung diberi. Tujuannya kami satu, para siswa harus dapat hak pendidikannya makanya kami yang datangi rumah anak-anak. Cara ini bisa mengurangi rasa bosan siswa di rumah," tutupnya. (esy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler