Guru Pengin Sejahtera? Mendikdasmen Abdul Mu'ti Sebut 3 Syarat Utama

Minggu, 03 November 2024 – 18:45 WIB
Mendikdasmen Abdul Mu'ti menyampaikan tiga syarat utama bagi guru yang ingin sejahtera dan profesional. Foto dok. Humas Kemendikdasmen

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menyampaikan visi Presiden Prabowo Subianto dalam membangun sumber daya manusia unggul melalui pendidikan. 

Pemerintahan Presiden Prabowo berkomitmen menyelenggarakan program wajib belajar 13 tahun, yang dimulai dengan oendidikan anak usia dini (PAUD) hingga pendidikan menengah.

BACA JUGA: Pernyataan Terbaru Mendikdasmen, Guru Honorer, PNS & PPPK Wajib Tahu

"Kami berkomitmen untuk memajukan pendidikan nasional dimulai dari pendidikan di tingkat usia dini dan pendidikan dasar hingga pendidikan menengah yang kuat," kata Mendikdasmen Abdul Mu'ti, Minggu (3/11).

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mengusung semangat pendidikan bermutu untuk semua. Dengan demikian, peranan guru menjadi sangat penting dalam mendidik generasi muda dan tidak tergantikan oleh teknologi. 

BACA JUGA: Dukung Kemajuan Pendidikan Vokasi, TBIG Tingkatkan Kompetensi Guru SMK

Menurut Mu'ti, ada tiga persyaratan untuk mewujudkan guru yang profesional dan sejahtera. Yang pertama adalah sertifikasi guru. 

Untuk itu, Kemendikdasmen akan membantu guru-guru yang belum memiliki Ijazah Strata 1 (S-1) atau Diploma IV (D-IV). 

BACA JUGA: Mendikdasmen Abdul Muti Tegaskan Peran Guru Honorer Masih Diperlukan

"Program kami di masa yang akan datang, insyaallah adalah pemberian beasiswa, atau bantuan pendidikan untuk guru agar dapat melanjutkan studi ke jenjang D4 atau S1," katanya.

Kedua, peningkatan kompetensi guru yang berkelanjutan. Setidaknya ada empat kompetensi guru yang harus terus dibangun bersama-sama, yaitu komoetensi kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. 

Oleh karena itu, pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kompetensi guru akan terus ditingkatkan. 

"Jadi, nanti yang ikut pendidikan profesi guru (PPG)jangan kaget kalau akan ada dua materi tambahan, yaitu bimbingan konseling dan pendidikan nilai," ungkap Menteri Mu'ti. 

Ketiga, kesejahteraan guru akan terus ditingkatkan. Guru bermutu, guru berkualitas, guru hebat itu salah satunya ditentukan oleh kesejahteraan guru, sambungnya saat meluncurkan Bulan Guru Nasional 2024.

Perayaan Hari Guru Nasional (HGN) diselenggarakan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994. Pada 2024, Kemendikdasmen mengusung tema “Guru Hebat, Indonesia Kuat.” 

Tema ini diambil sebagai bentuk dukungan dan apresiasi terhadap semangat belajar, berbagi, dan berkolaborasi dari guru-guru hebat Indonesia dalam memberikan layanan pendidikan untuk anak bangsa, serta menjadikan profesi guru makin bermartabat, terhormat, dan membanggakan.

Dirjen Guru Tenaga Kependidikan (GTK) Nunuk Suryani menjelaskan bahwa sepanjang November 2024 berbagai kegiatan akan diselenggarakan untuk memeriahkan Bulan Guru Nasional, antara lain webinar guru hebat diselenggarakan Balai Besar Guru Penggerak/Balai Guru Penggerak di seluruh Indonesia,

Webinar Sapa GTK, kegiatan Simposium Jambore GTK Hebat, kampanye Hari Guru di Sekolahku, serta beragam apresiasi praktik baik #GuruHebat di media sosial.

Kemudian, tak lupa penyelenggaraan upacara bendera peringatan HGN 2024, apresiasi GTK Hebat 2024, pameran, dan puncak peringatan HGN 2024. (esy/jpnn)


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler