Hal tersebut terbongkar dari Dedi Sastra, Sekretaris Baitul Mal Aceh Selatan, Rabu (5/6), saat berlangsungnya Musrenbang RPJMK Tahun 2013-2018 di Gedung Rumoh Agam, Tapaktuan.
Katanya, para guru selaku PNS yang bernaung dibawah payung Pemkab Aceh Selatan sangat minim bayar zakat.
“Dari lebih kurang 400 sekolah yang menyebar diseantero Aceh Selatan, hanya 24 sekolah yang memiliki kesadaran pembayaran zakat. Selebihnya, hingga saat ini masih kabur. Lebih parah lagi, di induk kabupaten yakni Kota Tapaktuan, hanya tiga sekolah yang rutin melunasi zakat,” ujarnya di hadapan ratusan peserta sembari mengakui, sekolah-sekolah yang bernaung di jajaran Kakandepag sangat dominan menyetor zakat.
Menurut Dedi Sastra, puluhan sekolah di Tapaktuan, hanya SMA negeri Unggul, SMA negeri I dan SMA Negeri 2 yang senantiasa tulus dan ikhlas membayar zakat ke Baitul Mal. Buntut dari itu, angka pembayaran zakat Aceh Selatan menurun dratis.
“Sungguh memilukan sekaligus memalukan, tetapi inilah kondisi yang dihadapi Baitul Mall Kabupaten Aceh Selatan. Sebagai perbandingan, pada tahun-tahun sebelumnya penerimaan zakat Aceh Selatan berjumlah Rp 2,8 miliar. Namun diakhir-akhir ini malah turun hingga ke level Rp 1,4 miliar,” paparnya.
Diungkapkannya lagi, ada oknum guru yang sekolahnya tidak setor zakat, tetapi ia tidak kehilangan muka menanyai berapa perolehan zakat untuk sekolahnya pada tahun ini.
"Harapan kami fenomena ini semoga berubah, dan para guru berkenan meningkatkan kesadaran dalam membayar zakat," pungkas Dedi sastra. (sud)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Usai Bom Bunuh Diri di Mapolres Poso, 2 Warga Ditahan
Redaktur : Tim Redaksi