Peter Bosma, seorang guru SD di Sydney diberhentikan sementara setelah terbang ke Brisbane untuk bertemu dengan seorang remaja putri berusia 14 tahun untuk melakukan hubungan seksual. Ia langsung ditangkap dan gadis itu sebenarnya adalah polisi wanita yang sedang menyamar.

Program 7.30 ABC berhasil merekam penangkapan Peter Bosma, Sabtu pekan lalu, di sebuah restoran cepat saji dimana polisi mengatakan pertemuan akan berlangsung.

BACA JUGA: Visa Anggota Geng Motor Australia Dicabut

Bosma sama sekali tidak menyadari bahwa remaja teman chattingnya melalui Skype adalah detektif polisi yang bekerja dalam Gugus Tugas Argos di Kepolisian Queensland.

Ketika tiba di restoran, guru tersebut masuk dalam perangkap.

BACA JUGA: Hewan Peliharaan Media Efektif Atasi Isolasi Sosial di Masyarakat

Detektif yang menyamar sebagai remaja itu duduk membelakangi pintu, dan beberapa petugas polisi yang berpakaian preman menangkap guru tersebut.

Rekaman dari polisi menunjukkan Bosma diborgol di depan pelanggan lain sebelum kemudian dibawa ke kantor polisi.

BACA JUGA: Mantan Petenis Bob Hewitt Divonis 6 Tahun Penjara di Afrika Selatan

Guru berusia 50 tahun tersebut dihadapkan ke pengadilan Brisbane hari Senin (18/5/2015), dengan tuduhan menggunakan jasa layanan untuk 'membujuk' anak di bawah umur, dan enam tuduhan menggunakan jasa layanan untuk 'membeli' anak.

Bosma dibebaskan dengan jaminan $ 20 ribu dan berjanji untuk tidak menggunakan internet.

Bosma sebelumnya bekerja sebagai guru di Waitara Primary School di Sydney Utara. Departemen Pendidikan NSW mengeluarkan pernyataan hari Senin bahwa Bosma masih tercatat sebagai staf di sekolah tersebut.

"Kami sudah mengambil tindakan untuk memindahkannya dari tugas mengajar sambil menunggu keputusan pengadilan, dan juga penyelidikan dari Departemen Pendidikan."

Detektif Jon Rouse, yang mengepalai Gugus Tugas Argos, mengatakan kasus ini menjadi contoh lagi bagi para orang tua untuk memperhatikan dengan seksama penggunaan internet oleh anak-anak mereka.

"Tidak masalah dimanapun anda berada di negeri ini, selalu saja ada predator seks yang menggunakan internet untuk mencari anak-anak untuk jadi korban mereka," katanya kepada ABC.

"Sekarang ini mudah sekali bagi pedofil untuk mencari aplikasi sosial media bagi anak-anak dan kemudian berhubungan langsung dengan mereka," tambahnya.

Rouse sudah menyelidiki pelanggaran seks terhadap anak-anak selama lebih dari 15 tahun, dan timnya menangkap 170 orang di tahun 2014.

"Di tahun lalu, Gugus Tugas Argos melakukan penangkapan lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya." katanya.

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Australia Bentuk Satgas Skandal Eksploitasi Pekerja Asing di Perkebunan

Berita Terkait