JAKARTA - DPP PKB telah secara resmi mencopot dua kadernya di DPR, Effendie Choirie dan Lily Wahid. Dua politisi yang sering mengklaim sebagai pengikut setia Gus Dur itu dicopot dari DPR karena dianggap sering melanggar disiplin organisasi dan melawan kebijakan partai.
Namun Wakil Bendahara Umum DPP PKB, Bambang Susanto, menepis klaim bahwa Effendie dan Lily merupakan loyalis Gus Dur. Bambang justru heran karena Effendie maupun Lily merasa sebagai loyalis Gus Dur.
Bambang yang pernah menjadi asisten pribadi Gus Dur itu mengaku tahu betul langkah politik Effendie dan Lily. "Gus Choi (effendie, red) dan Bu Lily itu sama sekali bukan loyalis Gus Dur," katanya di Jakarta, Rabu (20/3).
Ia pun menuturkan manuver politik Effendi yang sebenarnya Ketua Panitia Muktamar PKB versi Gus Dur di Parung pada 2008 silam. Gus Choi, kata Bambang, kala itu memang berteriak keras bahwa PKB yang sah adalah PKB versi Gus Dur yang menggelar muktamar di Parung.
Tapi ketika pengadilan dan KPU hanya mengakui PKB versi Muhaimin Iskandar yang menggelar muktamar di Ancol, Gus Choi dan Lily langsung putar haluan. "Kalau memang loyalis, kenapa saat pendaftaran caleg untuk Pemilu 2009, Gus Choi dan Bu Lili justru mendaftar lewat PKB Muhaimin? Padahal kami di PKB versi Parung, istiqomah tetap ikut Gus Dur meski kami tahu tidak akan diakui sebagai peserta Pemilu," ucap Bambang.
Bahkan, lanjutnya, akhirnya Gus Choi dan Lily terpilih sebagai anggota DPR RI setelah mendaftar sebagai caleg PKB versi Muhaimin. "Mereka berdua ini sebelum dicopot kan menikmati posisi sebagai anggota DPR. Jadi mereka berdua ini bukan sekedar menyeberang untuk mendapatkan jabatan, tapi mengkhianati Gus Dur agar bisa jadi anggota DPR lagi," pungkasnya.
Seperti diketahui, Muhaimin Iskandar sebagai Ketua Umum PKB memang telah mengajukan proses Pergantian Antar-Waktu (PAW) terhadap Gus Choi dan Lily. Hingga akhirnya pada 14 Maret lalu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) tentang PAW Gus Choi dan Lily, sekaligus mengesahkan dua pengganti mereka di DPR, yakni Andi Muawiyah Ramli (Sekretaris Dewan Syuro DPP PKB) dan Jazilul Fawaid (Wakil Sekjen DPP PKB). (ara/jpnn)
Namun Wakil Bendahara Umum DPP PKB, Bambang Susanto, menepis klaim bahwa Effendie dan Lily merupakan loyalis Gus Dur. Bambang justru heran karena Effendie maupun Lily merasa sebagai loyalis Gus Dur.
Bambang yang pernah menjadi asisten pribadi Gus Dur itu mengaku tahu betul langkah politik Effendie dan Lily. "Gus Choi (effendie, red) dan Bu Lily itu sama sekali bukan loyalis Gus Dur," katanya di Jakarta, Rabu (20/3).
Ia pun menuturkan manuver politik Effendi yang sebenarnya Ketua Panitia Muktamar PKB versi Gus Dur di Parung pada 2008 silam. Gus Choi, kata Bambang, kala itu memang berteriak keras bahwa PKB yang sah adalah PKB versi Gus Dur yang menggelar muktamar di Parung.
Tapi ketika pengadilan dan KPU hanya mengakui PKB versi Muhaimin Iskandar yang menggelar muktamar di Ancol, Gus Choi dan Lily langsung putar haluan. "Kalau memang loyalis, kenapa saat pendaftaran caleg untuk Pemilu 2009, Gus Choi dan Bu Lili justru mendaftar lewat PKB Muhaimin? Padahal kami di PKB versi Parung, istiqomah tetap ikut Gus Dur meski kami tahu tidak akan diakui sebagai peserta Pemilu," ucap Bambang.
Bahkan, lanjutnya, akhirnya Gus Choi dan Lily terpilih sebagai anggota DPR RI setelah mendaftar sebagai caleg PKB versi Muhaimin. "Mereka berdua ini sebelum dicopot kan menikmati posisi sebagai anggota DPR. Jadi mereka berdua ini bukan sekedar menyeberang untuk mendapatkan jabatan, tapi mengkhianati Gus Dur agar bisa jadi anggota DPR lagi," pungkasnya.
Seperti diketahui, Muhaimin Iskandar sebagai Ketua Umum PKB memang telah mengajukan proses Pergantian Antar-Waktu (PAW) terhadap Gus Choi dan Lily. Hingga akhirnya pada 14 Maret lalu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) tentang PAW Gus Choi dan Lily, sekaligus mengesahkan dua pengganti mereka di DPR, yakni Andi Muawiyah Ramli (Sekretaris Dewan Syuro DPP PKB) dan Jazilul Fawaid (Wakil Sekjen DPP PKB). (ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lagi, Jokowi Diundang Jadi Juru Kampanye
Redaktur : Tim Redaksi