Gus Halim Nonton MARS Bareng Dua Politisi PKB

Jumat, 06 Mei 2016 – 08:24 WIB
Pilkada. Ilustrasi dok.JPNN

jpnn.com - MALANG – Pilkada untuk memilih gubernur- wakil gubernur Jawa Timur akan digelar 2018 mendatang. Namun, aroma pergerakan politik sudah terasa.

Salah satu kandidat calon gubernur Jatim sudah ancang-ancang. Ketua DPRD Jawa Timur Abdul Halim Iskandar mulai tampil di depan publik Kota Malang saat nonton bareng Mimpi Ananda Meraih Semesta (MARS) di Mandala 21 Malang Plaza.

BACA JUGA: Pilgub DKI, Sinyal Banteng Bakal Usung Kader Sendiri

Menariknya, Gus Halim sudah janjian nobar (nonton bareng) dengan dua politisi PKB yang sudah memiliki posisi di Malang Raya. Yakni, Walikota Malang H Mochammad Anton dan Wakil Bupati Malang H Muhammad Sanusi. 

Ketiganya datang sembari ditemani Fatayat NU Malang Raya untuk nonton film yang dibintangi Kinaryosih dan Acha Septriansa ini.

BACA JUGA: PDIP Beri Kesempatan Ahok Melakukan Pertobatan

Kehadiran Gus Halim yang juga ditemani Sanusi serta Abah Anton seakan menjadi pertanda bahwa Kota Malang adalah daerah potensial pengeruk suara untuk pencalonannya di Pilgub 2018. Namun dia menampik. 

“Tidak ini tidak ada hubungannya (dengan pencalonan gubernur). Kita murni mau nonton MARS saja. Karena film ini menginspirasi dunia pendidikan nasional,” kata Gus Halim, sebelum nobar.

BACA JUGA: Molornya Revisi UU Pilkada tak Ganggu Tahapan

Meski demikian, disinggung soal persiapan menuju Jatim 1, Gus Halim mengaku sudah memulai berbagai macam persiapan dan konsolidasi. Setelah mendeklarasikan diri untuk masuk dalam bursa calon gubernur, Gus Halim telah bergerak meraih simpati dan dukungan publik Jawa Timur.

Kehadirannya bersama HM Sanusi dan Abah Anton  di hadapan publik Malang juga seakan memperkuat keseriusannya menggarap kota pendidikan ini sebagai daerah pendulang suara di Pilgub 2018. Sementara itu, film yang juga disponsori oleh Fatayat NU ini premier di Mandala 21 serta jaringan bioskop 21 pada 4 Mei 2016 lalu.

Gus Halim menyebut sinema ini adalah gambaran nyata dunia pendidikan nasional. Menurut kakak dari Menakertrans Muhaimin Iskandar ini, film MARS berbiara soal semangat juang kaum wanita dalam mendukung anaknya meraih pendidikan serta cita-cita.

Setting tempat di daerah miskin kaki Gunung Kidul Yogyakarta juga menjadi penguat dramatik cerita film.

“Saya memilih nobar di Malang saat premier karena Malang adalah kota pendidikan. Film ini harusnya bisa menginspirasi Kota Malang untuk lebih serius lagi melahirkan generasi penerus bangsa yang berkualitas dan bisa membanggakan, seperti tokoh yang diceritakan oleh film ini,” tutupnya.(fin/sam/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Akom Dianggap Langgar Etika Sebagai Kader


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler