jpnn.com, JAKARTA - Duta Besar Republik Indonesia untuk Tunisia Zuhairi Misrawi menilai saat ini dunia masih dihantui ancaman konflik dan perang.
Oleh karena itu, diperlukan sebuah pemikiran konstruktif untuk memberikan solusi atas krisis kemanusiaan.
BACA JUGA: Sebelumnya Galak Keroyok Polisi dan Rusak Pagar Polda, Sekarang Semuanya Ciut
"Salah satunya dengan mengedepankan pemikiran keislaman yang bernuansa moderat dan mendorong terwujudnya perdamaian dunia. Saatnya Indonesia menjadi poros dunia moderasi Islam," kata dia dalam siaran pers, Kamis (27/1).
Pria yang akrab disapa Gus Mis itu menuturkan dirinya kerap mengampanyekan isu tersebut.
BACA JUGA: Romo Benny Dorong Moderasi Beragama
Salah satunya dalam pidato penutupan webinar “Building Internasional Cooperation to Reinforce Commitment and Practices of Islam as Rahmatan lil ‘Alamin” yang digelar oleh International NGO Forum on Indonesian Development (INFID) bekerja sama dengan Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, serta Kedutaan Besar RI Tunisia, Pakistan, dan Malaysia.
"Pengalaman NU dan Muhammadiyah dalam mengimplementasikan moderasi Islam dapat menginspirasi dunia, khususnya dalam melahirkan paham keislaman yang memperkokoh kebangsaan."
BACA JUGA: Menjadi Istri Nicholas Saputra, Ariel Tatum: Deg-degan
"NU dan Muhammadiyah telah terbukti memperkokoh Pancasila sebagai pijakan bersama dalam berbangsa dan bernegara," kata dia.
Alumnus Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, itu juga ingin mengenalkan pemikiran KH Ahmad Shiddiq ke Tunisia dan kawasan Timur Tengah.
Gagasan utama perihal persaudaraan keislaman (ukhuwah islamiah), persaudaraan kebangsaan (ukhuwah wataniah), dan persaudaraan kemanusiaan (ukhuwah insaniah).
"Saatnya Indonesia menginspirasi dunia dengan pemikiran-pemikiran keislaman yang moderat, progresif, dan konstruktif," kata dia. (tan/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
BACA ARTIKEL LAINNYA... 4 Fakta Aksi Pembubaran Tablig Haikal Hassan Oleh Pemuda Pancasila
Redaktur : Rasyid Ridha
Reporter : Fathan Sinaga