jpnn.com - jpnn.com - Pemimpin Pondok Pesantren Solo Tunggal Cipinang, KH Nuril Arifin mengingatkan potensi bahaya dalam fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI). Kekhawatiran kiai yang kondang disapa dengan panggilan Gus Nuril itu adalah adanya perpecahan akibat fatwa tersebut.
Gus Nuril mengatakan, fatwa MUI telah memicu munculnya gerakan untuk mengawal pendapat keagamaan itu. Menurutnya, fatwa MUI seolah-oleh telah diberlaku sebagai hukum positif.
BACA JUGA: Ulama Tasik Dukung TNI Putus Hubungan dengan Australia
"Maka MUI secara sadar atau tidak sadar, dia melakukan kegiatan makar," ucapnya di pondok pesantren asuhannya di di Cipinang, Jakarta Timur, Senin (9/1).
Lebih lanjut Gus Nuril mengatakan, fatwa MUI sebenarnya tidak mengikat di Indonesia. Jika fatwa bersifat mengikat, katanya, maka PBNU dan Muhammadiyah pun menurutnya bisa melakukan hal yang sama.
BACA JUGA: Ketua MUI Serukan Rebut Kembali Ekonomi Umat
Namun, dia tak mau menandingi kelompok yang telah menggerakkan massa dengan dalih mengawal fatwa MUI. Sebab, pria yang pernah membentuk pasukan berani mati demi membela Gus Dur itu tak mau membuat situasi tambah keruh.
"Pasukan saya juga jutaan. Kita bisa juga bisa bikin pasukan pengaman NU. Tapi nanti ini jadi kacau," tuturnya.(uya/JPG)
BACA JUGA: Ajakan Pakde Karwo Buat MUI di 2017
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diresapi Plis, Pesan Wasekjen MUI Soal Malam Tahun Baru
Redaktur : Tim Redaksi