Gus Rouf: Penampilan Gibran Itu Offside, Bahasa Pesantrennya Suul Adab

Selasa, 23 Januari 2024 – 07:34 WIB
Muhaimin Iskandar (kiri) dan Gibran Rakabuming Raka di atas panggung Debat Cawapres Pemilu 2024 di Gedung JCC, Jakarta, Minggu (21/1). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Penampilan Gibran Rakabuming pada debat cawapres yang berlangsung Minggu (21/1) malam dinilai telah offside.

Penilaian terhadap penampilan Gibran tersebut disampaikan Ketua Forum Masyarakat Santri Nusantara (FormasNU) Ahmad Rouf Qusyairi.

BACA JUGA: Pengamat Sebut Gibran Pertontonkan Atraksi Gimmick yang Tidak Patut dalam Debat

“Penampilan Gibran itu offside, dalam bahasa pesantrennya suul adab. Kalau istilah orang Jawa itu kurang punya unggah-ungguh atau tata krama, bagaimana menghormati orang yang lebih tua,” kata Ahmad Rouf Qusyairi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (22/1).

Gus Rouf menilai Gibran berkali-kali menyerang dua rivalnya, yakni Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan Mahfud MD, dengan sindiran dan gestur yang melecehkan.

BACA JUGA: Penampilan Gibran di Debat Cawapres Dianggap Atraksi Gimik yang Tak Beretika

Menurut Gus Rouf, penampilan cawapres nomor urut 2 itu sudah melampaui batas.

Meski demikian, Gus Rauf meyakini tindakan Gibran tidak mencerminkan sikap anak-anak muda kebanyakan.

BACA JUGA: Gibran Banggakan Food Estate, Jubir AMIN: Menutupi Kegagalan Rezim Jokowi

Alasannya, menurut Gus Rouf, milenial secara umum masih menjunjung tinggi etika dan nilai-nilai kesopanan.

Selain tak elok secara etika, menurutnya, Gibran juga kembali melanggar aturan debat yang telah disepakati bersama.

“Sudah menjadi kesepakatan tidak boleh menggunakan singkatan. Kalau pakai singkatan atau terminologi asing harus dijelaskan dulu. Di debat cawapres pertama itu sudah dia gunakan untuk men-sliding Cak Imin, tetapi kenapa diulangi lagi.”

“Ini berarti di alam bawah sadarnya hal seperti itu dianggap biasa,” kata Gus Rauf yang juga menjabat Deputi Santri Milenial di Timnas Anies-Muhaimin.

Dikatakan, forum debat seharusnya fokus pada visi misi dan kebijakan dari masing-masing calon yang akan dipilih rakyat. Bukan saling merendahkan dan mencibir.

Menurutnya, Gibran lupa bahwa lawan dalam debat itu adalah teman dalam kompetisi berdemokrasi.

"Jadi kalau niatnya menjatuhkan lawan, itu sudah di luar akal sehat kita,” katanya menyesalkan.

Sebelumnya, calon wakil presiden nomor urut satu Muhaimin Iskandar mengajarkan persoalan etika kepada calon wakil presiden nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka.

"Tenang Pak Gibran, semua ada etikanya, termasuk kita diskusi, bukan tebak-tebakan definisi, atau tebak-tebakan singkatan," katanya dalam debat keempat Pilpres 2024 yang diselenggarakan oleh KPU di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu malam.

Muhaimin, yang juga wakil Ketua DPR RI, menegaskan bahwa calon wakil presiden seharusnya berdiskusi pada tingkatan sebagai pengambil kebijakan untuk memimpin negara. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler