Gus Yaqut: Banser Harus Solid Satu Komando

Minggu, 08 Desember 2019 – 00:11 WIB
Panglima Banser, Yaqut Cholil Qoumas. Foto dok Pemuda Ansor

jpnn.com, SUKOHARJO - Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor sekaligus Panglima Banser, Yaqut Cholil Qoumas mengingatkan anggotanya untuk tetap solid dalam satu komando.

Khususnya dalam menyikapi upaya yang dilakukan pihak luar untuk mengusik Nahdlatul Ulama (NU) maupun para kiai.

BACA JUGA: Gus Yaqut: Kesetiaan Kader Ansor dan Banser pada NKRI Tidak Akan Luntur

Yaqut lantas mencontohkan peristiwa di depan Kantor PCNU Solo kemarin.

"Kami minta sahabat-sahabat Banser tidak bergerak sendiri. Tunggu komando, solid satu barisan, satu komando," ujar Yaqut saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Banser yang digelar di Gedung PKP Sukoharjo, Jawa Tengah, Sabtu (7/12).

BACA JUGA: Gus Yaqut Dorong Kader Ansor Melek Politik

Pria yang akrab disapa Gus Yaqut ini kembali menegaskan, Banser harus solid dan tidak berjalan sendiri-sendiri.

Mengingat keberadaannya sangat besar dengan jumlah anggota mencapai 7 juta di Indonesia.

"Dengan jumlah sebanyak itu saya kira perlu ditertibkan. Sehingga dalam Rakornas ini akan dilakukan penataan kembali organisasi agar selalu dalam satu komando. Sebab jika tidak kami khawatir teman-teman ini merespons situasi dengan sporadis dan tidak terarah. Karena itu, jangan sampai terprovokasi atau memprovokasi," tuturnya.

Gus Yaqut juga menginstruksikan agar anggota Banser selalu siap menjaga dan membela para kiai NU.

Apalagi akhir-akhir ini ada upaya untuk mendelegitimasi para kiai NU supaya umat, khususnya warga NU tidak memiliki kohesi lagi dengan NU.

"Karena saat warga NU tidak lagi memiliki kohesi dengan para kiai NU, maka akan mudah untuk memecah NU. Dan saya meyakini memang ada skenario memecah NU. Karena itu, saya perintahkan Banser jaga kiai NU, jangan sampai mengalah terhadap kelompok-kelompok yang ingin merusak ukhuwah Islamiyah," ungkapnya.

Dia juga menegaskan jika Banser tidak boleh mengalah terhadap oknum-oknum yang ingin mengganti Pancasila dengan paham lainnya, seperti khilafah.

"Jika ada yang berani mengganti Pancasila dengan paham khilafah, maka harus berhadapan dengan Banser," tandasnya.(jos/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler