jpnn.com, JAKARTA - Gusti Randa mengatakan PSSI tidak punya kewajiban mutlak melapor ke FIFA untuk melakukan kongres luar biasa alias KLB. Itu berarti agenda KLB PSSI bisa langsung jalan secepatnya.
Lantas kenapa permintaan rekomendasi ke FIFA jadi alasan PSSI untuk menunda KLB selama ini? Gusti menuturkan PSSI dianggap FIFA adalah anak yang nakal. Paling sering menggelar KLB dibandingkan member FIFA lainnya.
BACA JUGA: Bos Persib Bandung: Lebih Baik KLB Dahulu, Baru Gulirkan Liga 1
“Kami nakal lagi sekarang, FIFA bahkan pernah mengeluarkan statement capek dengan urusan KLB di PSSI. Benar ini ranah kami sendiri tidak perlu lapor FIFA,” ujarnya.
Karena dicap anak nakal, PSSI punya hak untuk meminta rekomendasi. Meminta apa yang sebaiknya dilakukan agar ke depannya tidak ada KLB lagi di PSSI. Tidak ada perseteruan lagi yang menyebabkan pengurus bisa berganti dengan mudah.
BACA JUGA: Umuh Blak-blakan Mengaku Galang Dukungan agar KLB PSSI sebelum Mei
“Sudah ada surat yang kami kirim ke FIFA untuk menanyakan. Kami saat ini menunggu direct letter-nya, sudah dua minggu lalu dikirim,” terangnya.
(Baca Juga: Lebih Baik KLB Dahulu, Baru Gulirkan Liga 1)
BACA JUGA: Ranking Terbaru FIFA: Indonesia Masih di Bawah Filipina, di Atas Malaysia
Rekomendasi itu dijelaskan Gusti bukan sekadar meminta saran bagaimana KLB yang baik seharusnya. Melainkan juga terkait Ketua Umum, Wakil Ketua Umum, dan Anggota Exco yang terpilih itu bagaimana nantinya. Sebab, masa jabatan untuk kepengurusan yang baru jika melihat statuta hanya satu tahun saja. artinya, tahun depan, akan berganti kepengurusan lagi.
“Apakah KLB ini mencari Ketua Umum dan exco yang kosong? Durasi sampai kapan? Apakah sampai kepemimpinan Edy Rahmayadi atau semua diganti dengan durasinya empat tahun ke depan. Jangan tebak-tebakan masalah ini, karena itu kami meminta rekomendasi,” tegasnya.
Pria yang juga berprofesi sebagai pengacara itu menuturkan KLB kemungkinan besar diselenggarakan pada Agustus mendatang. Penentuan waktu itu juga tidak sesuai dengan statuta PSSI sendiri, Gusti mengakui itu. Sebab, jika melihat statuta, setidaknya KLB digelar tiga bulan setelahnya. Artinya, jika diusulkan pada 20 Februari, paling lambat KLB harusnya dilaksanakan pada 20 Mei.
Dia ingin menjelaskan duduk perkaranya terlebih dahulu kenapa muncul Agustus sebagai waktu yang tepat adanya KLB. Gusti menerangkan adanya Pemilihan Presiden pada 17 April mendatang jadi salah satu faktor yang ikut membuat KLB PSSI mundur. Selain itu, keterbatasan dana alias kas PSSI yang kosong jadi hal terpenting lain kenapa KLB dilaksanakan Agustus.
Gusti mengungkapkan keterbatasan dana itulah yang membuat pembentukan Komite Pemilihan dan Komite Banding Pemilihan baru bisa dibentuk paling lambat awal Mei mendatang. Usai pembentukan, Komite pemilihan juga butuh waktu untuk membuka pendaftaran. Paling tidak 2 pekan setelah dibuka.
“Setelah pendaftaran, yang kami sebut notifikasi harus verifikasi. Dilihat berhak atau tidaknya. Dua minggu dikasih, sudah paling cepat. Sekitar Juni, artinya 8 minggu setelahnya baru oke KLB, artinya Agustus. Repot kalau ada yang mau cepat-cepat,” katanya.
Dia berharap masyarakat agar tenang. Pihaknya sedang mempersiapkan KLB dengan baik agar nantinya kepengurusan yang baru benar-benar bisa memberikan perubahan di kubu PSSI. “Ikuti tahapannya, nanti kepengurusan yang baru jangan digoyang lagi. Semoga,” harapnya. (rid/jpc)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 20 Besar Ranking Terbaru FIFA, Inggris Naik Satu Tangga
Redaktur : Tim Redaksi