jpnn.com - KUPANG – Guyon tidak pada tempatnya bisa jadi bikin geger dan jadi pusat perhatian. Bagaimana tidak, tiga orang penumpang salah satu maskapai penerbangan domestik Batik Air dengan rute penerbangan Kupang – Jakarta bikin heboh hanya karena kata-kata guyon yang dilontarkan saat akan berada di dalam pesawat dengan nomor penerbangan ID 6541.
Ketiganya adalah Heri Iskandar (30), Febi Maulana Akbar (24) dan Endang Hendy Susandi (28). Sesuai informasi yang berhasil dihimpun Timor Express (Grup JPNN.com) di Bandara El Tari Kupang, Sabtu (26/12) kemarin, disebutkan ketika berada dalam pesawat sekitar pukul 07. 30 Wita, ketiga penumpang itu bercanda bahwa salah satu barang bawaan mereka adalah bom.
BACA JUGA: Kapolresta: ABG Pengeroyok Wartawan Segera Disikat Habis
Guyonan ketiganya lalu direspon oleh penumpang Batik Air lainnya. Pasalnya, ketiga orang itu, yang berprofesi sebagai kapten kapal dan anak buah kapal (ABK) pada sebuah kapal itu sempat diinterogasi petugas Bandara El Tari Kupang saat barang bawaannya melintasi pemeriksaan X- Ray.
Tak hanya itu saja, guyonan ketiga penumpang tersebut juga didengar salah seorang pramugari, Audray.
BACA JUGA: Sarihusada dan Taman Pintar Yogyakarta Gelar Donor Darah
Selanjutnya, informasi terkait dugaan adanya bom di dalam pesawat juga disampaikan pramugari bernama Audray ke pilot. Mendengar informasi tersebut, pilot memutuskan untuk menunda penerbangan serta menurunkan ketiga penumpang tersebut untuk diinterogasi di Pos Avsec.
Kemudian, kondisi pesawat serta barang bawaan ketiga penumpang yang dicurigai membawa bom itu diperiksa tim Gegana Polda NTT yang tiba di Bandara El Tari setelah mendapat informasi dugaan adanya bom tersebut. Akibat kejadian tersebut, jadwal keberangkatan pesawat sempat tertunda selama empat jam.
BACA JUGA: Kereta VS Avanza di Tanah Kusir, Polisi: Masih Shock!
Setelah status pesawat dinyatakan aman untuk dilakukannya penerbangan barulah pesawat lepas landas menuju Jakarta.
Heri Iskandar, Febi Maulana Akbar dan Endang Hendy Susandi terpaksa diamankan pihak Gegana Brimob Polda NTT karena guyonan salah satu barang bawaan mereka adalah bom yang disimpan dalam bagasi pesawat.
Danlanud El Tari, Kolonel Pnb. Andi Wijaya menegaskan saat ketiga penumpang tersebut diperiksa bersama barang bawaannya, ternyata ada baygon cair.
“Guyonan ketiga penumpang pesawat Batik Air, bahwa ada bom dalam bagasi itu sangat meresahkan. Oleh karena itu, kami akan tindaklanjuti kejadian ini karena ucapan tersebut sangat membahayakan penerbangan, bahkan meresahkan penumpang lainnya yang terpaksa menunda keberangkatannya,” katanya.
Dansat Brimob Polda NTT, Kombes Pol. Dadang Raharja mengaku menindaklanjuti adanya dugaan bom di Bandara El Tari Kupang Sabtu kemarin, pihaknya menerjunkan satu unit Tim Gegana untuk melakukan pemeriksaan terhadap penumpang termasuk sterilisasi pesawat.
Barang bawaan dari ketiga penumpang tersebut berupa 2 buah koper dan satu tas ransel. Ketiganya sudah kita amankan termasuk diperiksa. Kita akan limpahkan penanganannya ke Polda NTT.
Kapolda NTT, Brigjen Pol. Endang Sunjaya menegaskan ketiga penumpang tersebut hanya bercanda saja. Namun, lanjut sosok nomor satu di Mapolda NTT itu, karena candaan ketiga penumpang itu membuat resah penerbangan Batik Air tujuan Jakarta maka ketiga penumpang itu akan ditindak tegas.
“Kami sudah menyerahkan ketiganya di Bagian Reskrim untuk diproses lebih lanjut. Bahkan, ketiganya dapat dijerat dengan Undang- Undang Nomor 24/ 2009 tentang penerbangan," ujar Endang.
General Manager Angkara Pura Bandara El Tari Kupang, IGK Gede Arwana kepada Timor Express mengatakan pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap ketiga penumpang tersebut dan tidak ditemukan benda yang membahayakan penerbangan.
Namun, dia mengatakan segala sesuatu yang berkaitan dengan keselamatan penerbangan harus diantisipasi berdasarkan penegasan Kementerian Perhubungan. Oleh karena itu, dia berharap masyarakat pengguna jasa penerbangan tidak melakukan hal-hal yang meresahkan, karena dampaknya sangat fatal.(gat/fri/jpn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tolak Beri Uang, Wartawan TV Babak Belur Dikeroyok Gerombolan ABG
Redaktur : Tim Redaksi