H+2, Segini Jumlah Pelanggaran Muatan Barang di 3 Lokasi

Minggu, 05 Agustus 2018 – 04:05 WIB
Truk yang menyalahi aturan muatan diberi tanda oleh petugas. Foto: Istimewa

jpnn.com, JAWA BARAT - Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat merilis jumlah pelanggar pada hari kedua setelah pemberlakuan kebijakan penurunan muatan di 3 tiga lokasi Unit Pelaksana Pengujian Kendaraan Bermotor (UPPKB).

Tiga UPPKB tersebut yakni Balonggandu Karawang, UPPKB Losarang Indramayu dan UPPKB Widang Tuban.

BACA JUGA: Kemenhub Serahkan 5 Bus Air kepada Pemda Sumsel

Adapaun jumlah pelanggar di tiga jembatan timbang (JT) tersebut, yang pertama di JT Balonggandu terdapat 330 kendaraan yang diperiksa, 8 di antaranya melebihi muatan sebesar 100 persen dari yang seharusnya.

"Jenis komoditi yang melanggar antara lain komoditi beras, dolomit, keramik, benang dan limbah batu bara," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi dalam siaran persnya.

BACA JUGA: Kemenhub Siapkan Rp 300 miliar untuk Subsidi LRT Palembang

Selain itu, di JT Losarang terdapat 143 kendaraan yang diperiksa, lima di antaranya melebihi muatan 100 persen dengan jenis komoditi yang melanggar tepung batu, gula, bata putih dan asbes.

Yang ketiga di JT Widang, jumlah kendaraan yang diperiksa sebanyak 341 kendaraan dengan jumlah pelanggar muatan 100 persen sebanyak empat kendaraan dengan jenis komoditi paket, unilever, kacang dan pakan ternak.

BACA JUGA: Kemenhub Genjot Pembangunan Transportasi Bangka Belitung

Pihaknya juga telah mengambil keputusan bahwa kendaraan pengangkut logistik yang mengangkut sembako di mana menyangkut hajat hidup orang banyak, kendaraan tersebut diberikan toleransi sebesar 50 persen dari tonase yang diizinkan tidak akan dilakukan penilangan.

"Jadi yang masih melanggar 50 persen dari bahan sembako masih bisa kami zinkan, tetapi yang 50 persen ke atas itu ditilang dan yang lebih dari 100 persen juga akan tetap kami turunkan di tiga jembatan timbang itu," ungkapnya.

Untuk komoditi semen dan pupuk yang menyangkut hajat hidup orang banyak diberikan toleransi sebesar 40 persen tidak dilakukan penilangan.

"Tetapi di atas 40 persen akan tetap ditilang dan di atas 100 persen tetap akan diturunkan muatannya di ketiga JT tersebut," tandasnya.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dirjen Darat Ingin Ubah Mindset Masyarakat Soal Keselamatan


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler