jpnn.com - JAKARTA- Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF-MUI) menyesalkan sikap tidak simpatik Wakil Kepala Kepolisian RI Komisaris Jenderal Syafruddin saat penyampaian aspirasi damai yang dilakukan umat muslim 4 November kemarin.
Perwakilan GNPF yang terdiri para alim ulama dan pimpinan ormas Islam diperlakukan secara tidak simpatik.
BACA JUGA: Anies Beranji Giatkan Lagi Karang Taruna di Jakarta
Bahkan, mereka cenderung intimidasi ketika hendak menemui Presiden Jokowi di Istana.
"Para alim ulama diancam jika pukul 18:00 Aksi Bela Islam tidak bubar," kata Ketua FPI Habib Rizieq Shihab, Sabtu (5/11).
BACA JUGA: Lihat nih, Dua Bangkai Mobil Polisi Jadi Objek Foto di Monas
Tindakan Syafrudin ini dinilai melecehkan para ulama. Apalagi, dalam aksi damai kemarin, para alim ulama yang terkenal santun dan sejuk dalam berdakwah turut hadir.
Di antaranya ialah KH Bachtiar Nasir, KH Arifin Ilham, Syech Ali Jaber, KH Zaitun Rasmin yang juga pengurus MUI, dan ulama serta pimpinan ormas Islam lainnya.
BACA JUGA: Dinas Kebersihan DKI: Terima Kasih Peserta Aksi
"Wakapolri bahkan melarang perwakilan GNPF diantar dengan mobil keluar Istana. Untungnya ada menteri yang mengetahuinya," ujarnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hari ini, Layanan Transjakarta Beroperasi Normal
Redaktur : Tim Redaksi