Habib Rizieq Sebut Lembaga yang Dipimpin Megawati Mengganggu Pancasila

Minggu, 25 Agustus 2019 – 06:06 WIB
Habib Rizieq. (Foto: Ist/jpnn)

jpnn.com, JAKARTA - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab menilai Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) yang dipimpin Megawati Soekarnoputri sebagai lembaga yang mengancam dasar-dasar negara.

Menurut Rizieq, lembaga itu juga tidak bermanfaat, justru membuang-buang anggaran negara.

BACA JUGA: Habib Rizieq Merasa Dizalimi Rezim Jokowi, Dilindungi Arab Saudi

"Jangan salahkan orang saat ini menyebut bahwa BPIP adalah Badan Pengkhianat Ideologi Pancasila sehingga harus dibubarkan," kata Rizieq melalui video conference di acara Milad Ke-21 FPI di kawasan Koja, Jakarta Utara, Sabtu (24/8).

BACA JUGA : Sebenarnya Mudah Pulangkan Habib Rizieq, Presiden Cukup Perintahkan BIN

BACA JUGA: Muhaimin: Terima Kasih Bu Mega, Saya Tetap jadi Anak Ibu

Rizieq menilai BPIP merupakan lembaga berkedok belaka yang ingin menggantikan Pancasila sebagai pedoman negara.

Dia menganggap cara itu merupakan tindakan ilegal dan inkonstitusional yang dilakukan secara sistematis karena menggunakan lembaga negara.

BACA JUGA: Dua Buku soal Bung Karno & Bu Mega dari Mas Nanan buat Wartawan

BACA JUGA : PA 212 Paham Ganjalan Pemulangan Habib Rizieq Bukan Soal Dana

Di samping itu, Rizieq juga menilai anggota BPIP seperti KH Ma'ruf Amin, Mahfud MD, Syafii Maarif, A.A. Yewangoe dan lainnya tidak mengerti Pancasila. Ironisnya, kata Rizieq, mereka yang tergabung dalam BPIP malah digaji oleh negara.

"Rezim yang tidak paham hakikat Pancasila ini telah membentuk Badan Pembinaan Ideologi Pancasila yang disingkat BPIP dengan anggota yang juga tidak paham esensi Pancasila, tapi digaji lebih dari Rp 100 juta rupiah per bulan. Tiap anggotanya hanya untuk menonton dagelan pengkhianatan pergeseran Pancasila dari dasar negara menjadi pilar negara," jelas Rizieq. (tan/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Papua Memanas, Megawati Soekarnoputri Keluarkan Instruksi


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler